Jakarta: Mantan Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil (RK) memiliki rintangan besar jika ingin maju berkontestasi dalam pemilihan kepala daerah (
pilkada) di Jakarta.
Salah satu tantangan terbesar RK di Jakarta tentu saja soal sosoknya yang lekat dengan status bobotoh alias pendukung Persib Bandung.
Sudah bukan rahasia lagi, bobotoh dan dengan
Jakmania (suporter Persija) memiliki sejarah perselisihan panjang yang hingga saat ini belum sepenuhnya terselesaikan.
Dengan latar belakang pendukung Persib, jelas saja RK akan mendapatkan penolakan dari Jakmania yang didominasi warga Jakarta.
Meski begitu, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengatakan bukan tidak mungkin kalau RK tetap bisa mendapatkan suara Jakmania. Hal itu tergantung cara RK melakukan pendekatan dengan para suporter Persija.
"Sebab, suara Jakmania akan menentukan menang tidaknya RK pada Pilkada Jakarta 2024," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini akun sosial Instagram Jakmania memiliki pengikut 3,9 juta. Dengan jumlah sebanyak itu, menurutnya, tentu Jakmania akan menjadi rebutan bagi cagub yang berkontestasi di Jakarta.
Tidak semua Jakmania menolak RK
Jamiluddin Ritonga menambahkan kalau sejatinya suara Jakmania tidak akan bulat pada satu kandidat tertentu. Pasalnya, pilihan Jakmania dalam politik bukan berdasarkan pilihan organisasi.
"Karena itu, pilihan pengurus Jakmania pada cagub tertentu tidak dengan sendirinya akan diikuti oleh anggotanya," terang Jamiluddin.
Hanya saja, ia juga tidak bisa menjamin kalau RK mampu meraih banyak suara dari kubu Jakmania. Alasan terbesar adalah status suporter Persib yang sudah melekat pada dirinya.
"Maka peluang RK mendapat dukungan dari Jakmania tampaknya tidak akan signifikan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))