Jakarta: Calon Gubernur Sulsel nomor satu Nurdin Halid membeberkan soal penyebab utama lahirnya radikalisme. Salah satu faktornya adalah semakin minimnya warga negara yang mengamalkan 36 butir Pancasila.
"Persoalannya di era reformasi pengamalan 36 butir Pancasila mulai luntur," kata Nurdin Halid di Studio Stasiun TVRI di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.
Jika mencermati dan mengamalkan 36 butir nilai-nilai Pancasila, Indonesia tidak ada tempat radikalisme. Indonesia juga tak menyediakan ruang untuk terorisme.
"Oleh karena itu, toleransi kita terhadap terorisme tidak boleh kita berikan. Tetapi kita harus memberikan toleransi kepada keberagaman. Karena Indonesia adalah negara yang plurarisme, plurarisme adalah benteng dari NKRI," ucapnya.
Baca: NH: Hujan Emas di Kampung Orang, Hujan Batu di Kampung Sendiri
Dia menambahkan, kata kuncinya untuk menyelesaikan radikalisme dan terorisme adalah mengamalkan 36 butir Pancasila dipadukan dengan nilai-nilai lokal.
Nurdin menambahkan, salah satu penyebab radikalisme dan terorisme adalah faktor ekonomi. Kemudian berkaitan dengan kemiskinan, berkaitan dengan lapangan pekerjaan.
"Oleh karena itu salah satu hal yang harus kita lakukan dalam rangka mencegah radikalisme atau terorisme tidak lain bagaimana kita menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Sulsel," paparnya.
Yang kedua, lanjutnya, adalah kita harus menciptakan area publik yang demokratis. Sehingga ada ruang untuk melakukan diskusi-diskusi keagamaan. "Kita harus mendorong diskusi-diskusi soal keagamaan," paparnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))