medcom.id, Jakarta: Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak masalah bila peserta Pilkada DKI mecontek visi misinya. Sebab, menurut Ahok, visi misinya 100 persen untuk kebutuhan pembangunan Jakarta.
"Saya kira orang bisa nyontek lah visi misi program kami yang terukur," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Di bidang pendidikan, pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat menargetkan angka anak putus sekolah tingkat SMA di bawah 0,5 persen. Ahok juga fokus menjaga inflasi di Ibu Kota agar tetap berada di bawah inflasi nasional.
Ia mengatakan, secara logika, peningkatan ekonomi pasti diimbangi dengan peningkatan inflasi. "Kenapa pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas nasional, tetapi inflasi di bawah nasional? Karena distribusinya sudah baik," ujar Ahok.
Perbaikan distribusi melalui peningkatan kinerja PD Pasar Jaya. Ahok mengatakan, fungsi pasar dan operasi pasar sudah berjalan baik. Februari 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meresmikan badan perkulakan.
Selanjutnya, ia meyakini distribusi pangan di Jakarta semakin baik. "Karena kami potong kompas, produsen langsung ke pasar," kata Ahok.
Soal perekonomian warga juga jadi perhatian pemerintah, salah satunya melalui kebijakan transportasi. Kalau armada TransJakarta sudah mencukupi, Ahok memperkirakan, biaya yang dikeluarkan warga untuk menggunakan Busway bisa terus ditekan.
Ahok juga mengusahakan nasabah Bank DKI gratis naik TransJakarta. Menurut dia, penetapan upah minimum provinsi (UMP) DKI sudah melalui survei. Ia berharap masyarakat tidak heran kalau UMP Jakarta lebih rendah dari Bekasi.
Dia mengatakan, kebutuhan warga Jakarta lebih rendah dari UMP, sebab pemerintah mensubsidi sektor transportasi dan menyediakan hunian layak dengan sewa murah untuk warga dengan ekonomi menengah. "Walau gaji tidak tinggi banget, tetapi simpananya makin banyak. Semua terukur," ujarnya.
Menurut Ahok, program Ahok-Djarot untuk lima tahun ke depan tidak jauh berbeda dari lima tahun lalu, namun lebih dipertajam. "Saya ingin setiap visi mesti terukur."
Visi pembangunan Ibu Kota bisa diukur dari indeks pembangunan manusianya. Ahok bilang, di kota modern semestinya tidak ada lagi yang hidup di permukiman kumuh.
Penertiban bangunan di bantaran kali dan sungai salah satu upaya memanusiakan manusia. Pemerintah memindahkan warga ke rumah susun, menyediakan transportasi umum, mengurus sekolah, dan menggelar operasi pasar.
Dilansir
Ahok.org, visi Ahok-Djarot ingin menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, serta manusiawi. Keduanya fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
Pasangan ini memiliki lima misi. Pertama, mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), terbuka, dan melayani warga. Kedua, terpenuhinya kebutuhan dasar warga.
Ahok-Djarot ingin adanya jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian layak, bahan pangan terjangkau, transportasi publik yang ekonomis, dan lapangan pekerjaan, serta usaha bagi warga.
Tujuannya agar seluruh warga berkesempatan memperoleh kehidupan yang lebih baik sehingga indeks kebahagiaan Kota Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia.
Ketiga, menciptakan sumber daya manusia yang tangguh lahir dan batin, kompeten, dan berdaya saing global dengan indeks pembangunan manusia yang setara dengan kota-kota maju di dunia.
Keempat, Ahok-Djarot ingin menata kota sesuai perubahan zaman untuk mendukung kemajuan ekonomi, keberlangsungan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya warga.
Terkahir, misi Ahok-Djarot membangun kehidupan kota yang berbasis teknologi dan berinfrastruktur kelas dunia dengan warga yang berketuhanan, berbudaya, bergotong royong, berwawasan, toleran, partisipatif, dan inovatif.
Misi ini didukung program kerja seperti reformasi birokrasi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, penanggulangan banjir, penataan kota, transportasi, optimalisasi teknologi, pariwisata dan kebudayaan, sosial, serta lingkungan hidup.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((TRK))