Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) mencatat tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2020 belum mencapai target. Partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 ditargetkan 77,55 persen.
"Kami menghitung total partisipasi pada tingkat partisipasi pemilihan tahun 2020 adalah sebesar 76,09 persen," kata pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Ilham Saputra saat rapat kerja (raker) bersama Komisi II DPR, Selasa, 19 Januari 2021.
Angka itu didapat dari penghitungan tingkat partisipasi pada setiap tingkat pemilihan. Tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan gubernur hanya 69,67 persen.
Partisipasi pemilih untuk pemilihan bupati cukup tinggi, 77,52 persen. Selanjutnya, partisipasi pemilih untuk memilih wali kota dan wakil wali kota hanya 69,04 persen.
Baca:
MK Registrasi 132 Perkara Sengketa Hasil Pilkada 2020
Ilham menyebut angka tersebut jauh lebih baik ketimbang Pilkada Serentak 2015 dengan total partisipasi pemilih 69,35 persen. Partisipasi pemilih tahun ini juga lebih baik dari Pilkada 2017 (74,89 persen) dan Pilkada 2018 (74,92 persen).
"Kalau kita mengacu kepada pemilu nasional (2019), untuk Pilpres 81,97 persen, pemilihan legislatif anggota DPR 81,69 persen, dan DPD 82,5 persen," ujar Ilham.
Ilham menilai angka partisipasi masyarakat cukup tinggi meski Pilkada 2020 tak mampu capai target. Apalagi, seluruh elemen terkait terlibat untuk menyukseskan pilkada di tengah pandemi.
"Atas kerja sama KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komisi II. Tentu saja partai politik dan juga seluruh komponen masyarakat yang telah membantu kami untuk menyukseskan pilkada ini," tutur Ilham.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))