Surabaya: Bertemu dengan warga, mencatat aspirasi, lalu menerima keinginan warga untuk hidup lebih sejahtera menjadi poin utama dua pasang calon dalam Debat Publik III Pilgub Jawa Timur. Poin-poin itu disampaikan di pengujung debat yang berlangsung di Dyandra Convention Center, Kota Surabaya, Sabtu, 23 Juni 2018.

Calon gubernur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa mengaku banyak warga yang ingin Jatim lebih maju, lebih cepat, dan lebih unggul untuk menyejahterakan masyarakat. Kesejahteraan itu berlangsung di semua lini.

Misal angka kematian bayi menurun. Angka pengangguran dan kemiskinan pun turun. Jumlah lapangan kerja semakin meningkat.

"Tentu semuanya baru akan bisa kami wujudkan bila kami mendapat kepercayaan memimpin Jawa Timur. Mudah-mudahan, kami mendapat mandat dari masyarakat untuk memimpin Jatim," ujar Khofifah.

Sementara rivalnya, calon gubernur nomor urut 2 Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan Jatim adalah segala-galanya bagi dirinya. Ia mengaku mendapat pengalaman berharga selama mendampingi Gubernur Soekarwo dalam dua periode. 

Gus Ipul merupakan wakil gubernur sejak 2008 hingga 2018. Melalui tugasnya itu, Gus Ipul berkesempatan berkeliling ke berbagai daerah, kota, hingga pelosok.

Ia mengaku berkomunikasi dengan warga yang menginginkan kesejahteraan di bidang pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, hingga harga bahan pokok yang terjangkau.

"Siapapun yang terpilih, sudah tercatat di Lauhul Mahfudz. Kalau Ibu Khofifah terpilih, kita titipkan aspirasi kita semua. Kalau saya yang terpilih, tidak ada lagi nomor satu, tidak ada lagi nomor dua. Semuanya adalah warga Jawa Timur. Kabeh sedulur, kabeh makmur," kata Gus Ipul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((RRN))