medcom.id, Jakarta: Kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih kerap terjadi. Insiden terbaru, jurnalis Metro Tv dan Global Tv menjadi korban kekerasan saat meliput aksi damai 112 di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno merasa perihatin dengan kejadian tersebut. Dia mengatakan, tak selayaknya wartawan mendapat perlakuan buruk ditengah perannya mencari dan menyebarkan informasi.
"Saya sangat prihatin dan apalagi baru kemarin hari pers nasional, hanya menjalankan tugas dan tugasnya itu atas nama publik," kata Sandiaga di Lapangan Belalang, Jalan Rawajati Timur 3, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu 11 Februari 2017.
Sandiaga menjamin, jika dirinya terpilih menjadi wakil gubernur DKI periode mendatang, pemprov DKI akan betul-betul memberikan jaminan perlindungan kepada jurnalis.
"Mari kita berikan seluas-luasnya dan jangan diganggu, saya pastikan bahwa kalau bersama dengan saya, pers akan mendapat perlindungan utama, itu komitmen saya," ungkap Sandi.
Sementara itu, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam kekerasan sejumlah oknum terhadap jurnalis di aksi damai 112.
"IJTI dan Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers akan melakukan advokasi dan penyelidikan atas kasus yang tidak beradab yang dilakujan sejumlah oknum saat Aksi Damai," kata Ketua Umun IJTI Yadi Hendrayana dalam keterangan tertulis.
IJTI mengimbau semua pihak agar menghormati profesi jurnalis. Dia mengingatkan, wartawan bekerja dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((Des))