Jakarta: Jajaran Bareskrim Polri diminta mewaspadai konflik pada Pilkada Serentak 2020. Salah satunya potensi munculnya kelompok yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila.
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit menyebut imbauan antisipasi ini merujuk pada Pemilu 2019. Dia tidak ingin ada ideologi lain mengganggu proses demokrasi di tanah air.
"Saya tekankan jangan biarkan kelompok tertentu yang ideologinya bertentangan dengan Pancasila memanfaatkan momen untuk kembali eksis, ini betul-betul diperhatikan," kata Listyo di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Februari 2020.
Jenderal bintang tiga ini tak memerinci kelompok yang anti dengan Pancasila. Dia hanya mengingatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus solid.
"Kita harus waspada hal seperti itu (kelompok anti Pancasila) dan teman-teman (wartawan) sudah paham yang saya maksud. Jadi bagaimana menjaga NKRI (tetap) kokoh," ujar dia.
Baca:
Satgas Antipolitik Uang Akan Memelototi Sumber Dana Petahana
Listyo menilai polarisasi atau terbelahnya masyarakat akibat pesta demokrasi masih menjadi persoalan serius. Keadaan tersebut masih dirasakan meski pada tingkat elite sudah bergabung.
"Rekan-rekan liat di media sosial, terjadinya saling menyerang antara kubu-kubu yang ada di bawah (masyarakat). Mudah terjadi kegiatan persekusi, intoleransi, dan mengarah pada konflik horizontal," kata dia.
Ilustrasi: Medcom.id
Listyo telah memerintahkan jajarannya untuk mengawasi wilayah rawan konflik saat pemilu. Namun, jajarannya di daerah juga diminta harus tetap memantau pergerakan pemilu di daerah-daerah lain.
"Di daerah yang indeks kerawanan pemilunya rendah justru di situ yang terjadi konflik horizontal. Begitu muncul ada potensi segera tuntaskan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((JMS))