Semarang: Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi (Hendi) memaparkan strategi untuk mengatasi masalah kekeringan dan kelangkaan air yang semakin meresahkan sektor pertanian di provinsi ini. Hendi menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur irigasi serta pemenuhan kebutuhan pupuk untuk mendukung produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 14 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengalami bencana kekeringan dalam lima tahun terakhir. Hendi menegaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi petani adalah ketersediaan air dan kualitas pupuk, yang menjadi fokus utama dari program pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
"Kelangkaan air menjadi perhatian serius yang akan kami tangani. Kami sudah melakukan inventarisasi dan menemukan bahwa dari 38 waduk dan embung di Jawa Tengah, 17% dalam kondisi rusak. Kami akan fokus untuk memperbaiki waduk dan embung ini dengan mengalokasikan APBD provinsi, serta melibatkan perguruan tinggi dan sektor swasta melalui CSR untuk membantu pembangunan waduk dan embung," ujar Hendi dalam debat kedua Pilgub Jawa Tengah yang disiarkan langsung di channel YouTube Metro TV, Minggu, 10 November 2024.
Baca juga: Hendi Sentil Pungli Naik, Gus Yasin Janji Tingkatkan Akhlak ASN di Jawa Tengah |
Lebih lanjut, Hendi juga menekankan pentingnya pengembangan riset pertanian. Ia menyebutkan bahwa Badan Riset Daerah akan dioptimalkan untuk menciptakan benih dan bibit berkualitas tinggi yang dapat mempercepat masa panen dan meningkatkan hasil pertanian.
"Riset sangat penting untuk meningkatkan kualitas benih, memperpendek waktu panen, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kami akan memastikan bahwa riset dapat membantu para petani di Jawa Tengah untuk menghasilkan produk pertanian yang lebih baik," tambahnya.
Selain itu, Hendi menyoroti isu pasca panen yang seringkali merugikan petani, terutama yang memiliki lahan terbatas. Pasangan Andika-Hendi berencana untuk memperjuangkan agar petani dapat memiliki lebih dari setengah hektar lahan, sehingga usaha pertanian mereka bisa lebih produktif dan berkelanjutan.
Untuk menjaga stabilitas harga pada saat panen raya, Hendi juga mencanangkan pembentukan BUMD yang akan membeli hasil pertanian petani atau melibatkan sektor swasta dalam pembelian komoditas pertanian.
"Kami akan menyediakan gudang dan melibatkan BUMD serta swasta untuk membeli hasil panen petani, terutama saat panen raya, agar harga tetap stabil dan petani tidak merugi," jelas Hendi.