Jakarta: Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur
Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3
Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie (ASIH) mengakui ego sektoral kerap menghambat integrasi layanan publik di dalam pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Oleh karena itu, Calon Gubernur (Cagub) Jabar nomor urut 3 Ahmad Syaikhu memandang perlunya keterbukaan di antara para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna memuluskan sistem layanan publik yang saling terintegrasi.
"Kenapa muncul ego sektoral? karena berbagai hal yang diantaranya dalah merasa bahwa data itu milik dirinya, sehingga tidak boleh di-share kepada yang lain," tutur Syaikhu dalam
debat perdana Pilgub Jabar 2024 di Grha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung, Jabar, Senin, 11 November 2024.
Untuk itu, Syaikhu menawarkan sejumlah program terkait dengan masalah penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE di Jabar. Pertama, melakukan integrasi sistem dari berbagai OPD terkait
"Kemudian, melakukan political will untuk melakukan integrasi sistem dengan sebaik-baiknya," jelas Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 tersebut.
Ia kembali menekankan, kunci penyelesaian seluruh integrasi sistem layanan publik terletak pada political will kepala daerah.
"Sehebat apapun sebuah OPD, termasuk diantaranya Kominfo, tetapi tanpa adanya political will dan keinginan dari pemerintah dan kepala daerahnya, maka akan sangat sulit untuk bisa mengintegrasikan sistem," tutur dia.
"Itulah sebabnya, insyaallah pasangan ASIH bisa menjamin integrasi sistem di Jawa Barat lebih baik lagi," ucap Syaikhu menambahkan.
Diketahui, salah satu permasalahan utama dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE di Jawa Barat adalah masih adanya hambatan dalam integrasi sistem dan layanan publik berbasis teknologi digital.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((HUS))