Jakarta: Fahri Hamzah memandang berbagai fitnah maupun isu negatif menjadi makanan sehari-hari politikus. Begitu juga yang terjadi dengan Abdullah Azwar Anas yang diisukan mundur dari Pilgub Jatim 2018.
"Semua orang yang masuk dalam politik itu juga harus sadar bahwa dunia ini dunia kompetisi yang kadang-kadang kejam," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 5 Januari 2017.
Proses naik turunnya politik di pilkada lumrah terjadi. Dinamika politik merupakan budaya yang memang harus dijalani.
"Tapi, semua politikus harus punya kesadaran itu, di sini orang dikerjain dan sebagainya," terang Wakil Ketua DPR itu.
Namun, politik harus dikembalikan ke masing-masing personal. Setiap orang harus sudah siap menanggung risiko.
"Berarti bahwa politik ini memang kejam dan orang-orang akan saling ngerjain itu pasti akan terjadi, enggak boleh naif juga sebagai politikus," ucap Fahri.
Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menduga isu melalui foto yang diduga merupakan Azwar Anas sengaja dimunculkan agar elektabilitas Gus Ipul-Anas menurun. Praktik kotor itu bahkan dilakukan sistematis.
Hasto memastikan dukungan tetap diberikan kepada Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama Anas pada Pilgub Jatim 2018. Penarikan dukungan hanya bisa dilakukan jika ada masalah restu keluarga maupun waktu pencalonan.
"Perubahan hanya bisa terjadi melalui force majeure. Misal, calon berhalangan tetap atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan oleh keluarga dekatnya," tegas Hasto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))