Malang: Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Malang nomor urut 3, Heri Cahyono-Gunadi Handoko (Malang Jejeg) mengakui kekalahan berdasarkan
hasil hitung cepat yang diselenggarakan berbagai lembaga survei. Perolehan suara paslon independen tersebut kalah jauh dari dua paslon lainnya.
Ketua Tim Kerja Malang Jejeg, Sutopo Dewangga, mengatakan hasil hitung cepat yang beredar saat ini tidak jauh beda dengan hasil hitung cepat internal tim Malang Jejeg. Yakni paslon Heri-Gunadi berada di posisi buncit.
"Kami mengakui hasil hitung cepat saat ini. Karena hasilnya sama dengan hitung cepat internal kami dan kami mengakui kami belum menang," kata Sutopo, Kamis, 10 Desember 2020.
Baca: Muhamad-Saraswati Berbesar Hati
Baca: Sebar Duit di TPS, 3 Orang Ditangkap
Dalam hasil hitung cepat yang dirilis Jaringan Isu Publik (JIP) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, paslon nomor urut 1, M Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) meraih perolehan suara sebesar 45,99 persen.
Kemudian, paslon nomor urut 2, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) meraih 41,60 persen. Terakhir, paslon nomor urut 3, Heri Cahyono-Gunadi Handoko (Malang Jejeg) meraih 12,41 persen.
Sedangkan berdasarkan yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), paslon nomor urut 1, Sanusi-Didik meraih perolehan suara sebesar 43,58 persen. Lalu paslon nomor urut 2, Lathifah-Didik meraih 44,24 persen. Terakhir, paslon nomor urut 3, Heri-Gunadi meraih 12,18 persen.
Baca: Anak Wagub Sumsel Unggul dari Petahana di Pilkada Ogan Ilir
"Tetap semangat jangan bersedih. Malang Jejeg tidak kemana-mana kami tetap ada. Seperti tujuan awal gerakan Malang Jejeg akan jadi organisasi gerakan moral," bebernya.
Sutopo mengaku akan menjadikan hasil hitung cepat sebagai investasi Malang Jejeg di pemilihan kepala daerah selanjutnya. Pihaknya bangga telah melalui proses politik hingga saat ini.
"Karena memang secara politik kami masih kalah. Dan kami bangga dan senang bisa mengikuti proses politik hingga detik ini. Intinya Malang Jejeg akan tetap ada. Entah nanti akan jadi (paslon) lagi atau tidak," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))