Jakarta: Ketua Umum
Partai Golkar,
Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Golkar tidak pernah memaksakan kader partai lain untuk memakai atribut partai mereka. Ia menghargai keberagaman.
"Golkar sangat terbuka. Golkar sangat inklusif. Kami tidak pernah membeda-bedakan siapa calon dari manapun. Ini seiring dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Presiden (terpilih) Prabowo Subianto," kata Bahlil.
Menariknya, Bahlil menyebutkan bahwa Partai Golkar tidak pernah meminta kader partai lain untuk masuk atau memakai atribut kuning Golkar. Ia menegaskan Golkar diajarkan untuk berdemokrasi dengan santun.
"Kami tidak pernah meminta kepada kader manapun untuk ikut masuk di Partai Golkar. Karena sesungguhnya perbedaan itu adalah indah. Memang Indonesia ini majemuk," tegas Bahlil.
"Karena itu, Pak Ade Sumardi, Ketua PDIP (di Banten), jangan khawatir. Kami tidak akan minta menukar warna baju ke kuning. Bapak tetap, kami bangga dengan baju merah saja," sambung Bahlil.
Bahlil menegaskan hal ini dalam pidatonya saat memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten,
Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi. Bahlil menekankan pentingnya inklusivitas dan saling menghargai perbedaan.
Airin merupakan kader Golkar dan Ade merupakan PDIP.
Sebelumnya, Airin mendapatkan dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun dalam proses pemberian dukungan, Megawati terkesan membentak dan memaksa Airin menggunakan baju khas PDIP.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))