Ahok Rela tidak Dipilih, Asal Sungai Bersih & Rapi
Basuki Tjahaja Purnama berdialog dengan warga di lokasi proyek normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa 18 November 2016. Foto: MI/Ramdani
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak memikirkan hasil survei bakal calon gubernur. Ia terus bekerja sesuai aturan meski kadang kebijakannya berdampak negatif pada dukungan warga kepada dirinya pada Pilkada DKI 2017.
"Saya disumpah untuk merapikan Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Salah satu fokus kepemimpinan Ahok di Jakarta adalah membenahi tepian kali dan sungai. Ahok mengatakan, lebar beberapa sungai di Jakarta sudah berubah karena diurug warga untuk membangun tempat tinggal.
Menurut Ahok, untuk menyelesaikan masalah ini tidak ada cara selain memindahkan warga dari bantaran kali atau sungai ke rumah susun. Terbaru, Ahok merobohkan bangunan di pinggir Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, lalu memindahkan warganya ke Rumah Susun Rawa Bebek.
Kebijakan ini tentu tidak populer. Ahok berpikir ini untuk kepentingan masyarakat banyak, bukan hanya segelintir warga Bukit Duri, agar terbebas dari banjir.
Ahok akan terus menertibkan bangunan di bantaran kali menjelang Pilkada DKI 2017. Ia sadar kebijakan seperti ini tidak menguntungkan pribadinya. "Buat apa jadi gubernur, tetapi sungai semua tidak rapi," kata Ahok.
Lembaga Survei Indonesia merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan bakal cagub-bakal cawagub DKI, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dukungan untuk Ahok-Djarot sebesar 31,4 persen, kemudian Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylviana 19,3 persen. Sisanya 28,2 persen masih merahasiakan atau belum memutuskan.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Dono Prasetyo, tak khawatir dengan hasil tersebut. Dono menuturkan, tim pemenangan akan fokus bekerja untuk memenangan calon petahana.
"Kami tidak takut elektabilitas Ahok turun. Di situasi seperti ini, dia tidak jaim (jaga image) untuk pekerjaan yang kadang menimbulkan kontroversi," ujar Dono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((TRK))
"Saya disumpah untuk merapikan Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Salah satu fokus kepemimpinan Ahok di Jakarta adalah membenahi tepian kali dan sungai. Ahok mengatakan, lebar beberapa sungai di Jakarta sudah berubah karena diurug warga untuk membangun tempat tinggal.
Menurut Ahok, untuk menyelesaikan masalah ini tidak ada cara selain memindahkan warga dari bantaran kali atau sungai ke rumah susun. Terbaru, Ahok merobohkan bangunan di pinggir Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, lalu memindahkan warganya ke Rumah Susun Rawa Bebek.
Kebijakan ini tentu tidak populer. Ahok berpikir ini untuk kepentingan masyarakat banyak, bukan hanya segelintir warga Bukit Duri, agar terbebas dari banjir.
Ahok akan terus menertibkan bangunan di bantaran kali menjelang Pilkada DKI 2017. Ia sadar kebijakan seperti ini tidak menguntungkan pribadinya. "Buat apa jadi gubernur, tetapi sungai semua tidak rapi," kata Ahok.
Lembaga Survei Indonesia merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan bakal cagub-bakal cawagub DKI, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dukungan untuk Ahok-Djarot sebesar 31,4 persen, kemudian Anies-Sandiaga 21,1 persen, dan Agus-Sylviana 19,3 persen. Sisanya 28,2 persen masih merahasiakan atau belum memutuskan.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Dono Prasetyo, tak khawatir dengan hasil tersebut. Dono menuturkan, tim pemenangan akan fokus bekerja untuk memenangan calon petahana.
"Kami tidak takut elektabilitas Ahok turun. Di situasi seperti ini, dia tidak jaim (jaga image) untuk pekerjaan yang kadang menimbulkan kontroversi," ujar Dono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((TRK))
BERITA TERKAIT
