Puti Guntur Tekankan Pentingnya Menjaga Sejarah
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor urut 2 Puti Guntur Soekarno (kanan) dana anaknya Rakyan Ratri Syandria Kameron
Mojokerto: Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor urut 2 Puti Guntur Soekarno menekankan pentingnya menjaga budaya Indonesia. Mulai dari kerajaan, candi hingga sejarah bangsa.
Hal itu diungkapkan Puti saat mengunjungi peninggalan Kerajaan Majapahit dan ngabuburit bersama para seniman dan pemerhati budaya di Pendopo Agung Trowulan. Menurut dia, 6 desa yang kini terdapat deretan rumah Majapahit, berpotensi untuk dijadikan desa wisata.
Puti menyatakan kunjungannya ke situs-situs di Trowulan ini adalah dalam rangka napak tilas jelang hari lahir Pancasila 1 Juni 2018.
"Ini untuk menarik benang merah kesejerahaan, bagiamana pun juga penyatuan Nusantara ini tidak bisa lepas dari benang merah sejarah pada masa Majapahit," kata Puti, Sabtu, 26 Mei 2018.
Puti mengatakan, simbol yang dimiliki Indonesia berawal dari kejayaan Majapahit. Mulai dari slogan Bhineka Tunggal Ika, bendera merah putih, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Bung Karno mengatakan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, adanya Indonesia ini merupakan satu perjuangan dalam sejarah yang dibuktikan era Majapahit," katanya.
Puti datang tidak sendiri, dia ditemani putrinya, Rakyan Ratri Syandria Kameron. Gadis kelahiran 1999 tersebut anak pertama dari pasangan Puti Guntur Soekarno dan Joy Kameron.
"Kebetulan kuliah anak saya di bidang antropologi, dan saya ingin memperlihatkan bagaimana kejayaan masa Majapahit yang digali lagi oleh Bung Karno menjadi NKRI ini," kata Puti
Baca: Pesan Ayah Puti: Jangan Lembek
Syandria menemani ibunya keliling melihat situs-situs bersejarah. Seperti Petilasan Tribuana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Suko. Lalu ke Petilasan Hayam Wuruk, dan ke Monumen Budha Tidur, serta Tambak Segaran.
Syandria mengaku terkesan dengan wisata-wisata bersejarah di Jawa Timur. "Jadi, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur tidak perlu bepergian ke Thailand untuk melihat monumen Budha Tidur. Di sini sudah ada loh. Apalagi patung Budha Tidur ini masuk terbesar ketiga di dunia," terangnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/1bVGGlak" allowfullscreen></iframe>
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((FZN))
Hal itu diungkapkan Puti saat mengunjungi peninggalan Kerajaan Majapahit dan ngabuburit bersama para seniman dan pemerhati budaya di Pendopo Agung Trowulan. Menurut dia, 6 desa yang kini terdapat deretan rumah Majapahit, berpotensi untuk dijadikan desa wisata.
Puti menyatakan kunjungannya ke situs-situs di Trowulan ini adalah dalam rangka napak tilas jelang hari lahir Pancasila 1 Juni 2018.
"Ini untuk menarik benang merah kesejerahaan, bagiamana pun juga penyatuan Nusantara ini tidak bisa lepas dari benang merah sejarah pada masa Majapahit," kata Puti, Sabtu, 26 Mei 2018.
Puti mengatakan, simbol yang dimiliki Indonesia berawal dari kejayaan Majapahit. Mulai dari slogan Bhineka Tunggal Ika, bendera merah putih, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Bung Karno mengatakan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, adanya Indonesia ini merupakan satu perjuangan dalam sejarah yang dibuktikan era Majapahit," katanya.
Puti datang tidak sendiri, dia ditemani putrinya, Rakyan Ratri Syandria Kameron. Gadis kelahiran 1999 tersebut anak pertama dari pasangan Puti Guntur Soekarno dan Joy Kameron.
"Kebetulan kuliah anak saya di bidang antropologi, dan saya ingin memperlihatkan bagaimana kejayaan masa Majapahit yang digali lagi oleh Bung Karno menjadi NKRI ini," kata Puti
Baca: Pesan Ayah Puti: Jangan Lembek
Syandria menemani ibunya keliling melihat situs-situs bersejarah. Seperti Petilasan Tribuana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Suko. Lalu ke Petilasan Hayam Wuruk, dan ke Monumen Budha Tidur, serta Tambak Segaran.
Syandria mengaku terkesan dengan wisata-wisata bersejarah di Jawa Timur. "Jadi, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur tidak perlu bepergian ke Thailand untuk melihat monumen Budha Tidur. Di sini sudah ada loh. Apalagi patung Budha Tidur ini masuk terbesar ketiga di dunia," terangnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/1bVGGlak" allowfullscreen></iframe>
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((FZN))
BERITA TERKAIT
