medcom.id, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paham warga Jakarta sangat kesulitan memiliki rumah. Mahalnya pembayaran uang muka menjadi kendala.
"Saya sampai sekarang juga masih kredit rumah, sama lah. Yang paling pusing bayar uang muka, kreditnya Insha Allah bisa. Uang mukanya itu loh mahal," kata Anies saat berkampanye di Jalan Mandor Salim, Srengseng, Jakarta Barat, Kamis, 2 Februari 2017.
Anies menjelaskan, rata-rata biaya kredit rumah di Ibu Kota mewajibkan uang muka sebesar 30 persen dari harga rumah. Anies menilai, hal ini memberatkan warga dengan penghasilan rendah.
Masalah ini, kata Anies, sudah dibiarkan menahun. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mewacanakan program kredit rumah dengan uang muka nol persen.
Anies akan mengganti sistem uang muka dengan sistem kredit berbasis tabungan. Warga yang hendak membeli rumah akan diminta menabung uang muka selama enam bulan di Bank DKI Jakarta dengan jumlah saldo yang telah disepakati.
"Nanti kita bikin aturannya bapak ibu nabung aja selama enam bulan. Nilainya 10 persen. Cukup disamakan dengan uang muka rumah. Tapi enam bulan, itu dihitung sebagai uang muka, setelah itu kredit," jelas Anies.
Anies nanti akan menggandeng Bank DKI untuk memuluskan program ini. Rumah yang akan dibeli, kata dia, bukan berasal dari pemerintah.
"Rumahnya adalah seperti kita mau beli rumah yang lain. Mengajukan KPR, KPR di Bank DKI," kata mantan Rektor Paramadina itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))