Nusa Dua: Calon gubernur Bali I Wayan Koster menyebut sektor pertanian di Bali masih memiliki banyak masalah. Salah satunya, soal alih fungsi lahan pertanian yang mencapai ratusan hektare per tahun.
"Masalah utama pertanian di Bali adalah alih fungsi lahan yang jumlahnya 700 hektare per tahun," kata Koster dalam debat kandidat Pilkada Bali di Nusa Dua, Bali, Sabtu, 28 April 2018.
Masalah lainnya, kata dia, belum adanya kepastian harga hasil pertanian. Sehingga, petani di Bali sering rugi lantaran harga-harga komoditas hasil pertanian anjlok.
Guna mengatasi masalah itu, Koster menyebut harus ada peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang harga jual dan harga produksi pertanian di Bali. "Harga jualnya harus diatur di Perda, yaitu 20-30 persen minimum dari biaya produksi. Agar petani diuntungkan," ucapnya.
Baca Juga: Cagub Koster Usung Program Smart Island
Koster juga ingin memanfaatkan sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Bali. Dia akan mewajibkan hotel, restoran, dan industri jasa yang ada di Bali memakai hasil pertanian lokal.
"Kita punya pasar enam juta wisatawan. Itu harus bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Bali," ujarnya.
Koster berharap cara itu bisa mengatasi masalah anjloknya harga-harga komoditas pertanian. "Kami akan buat perda, kalau perlu pergub (peraturan gubernur)." ujarnya.
Baca Juga: Strategi Koster-Cok Ace Atasi Ketimpangan Pertumbuhan EkonomiJangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))