Ahmad Luthfi Janji Tak Ada Lagi Kekerasan Terhadap Kaum Disabilitas di Jateng
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng), nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Jakarta: Calon gubernur (cagub) Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi, menjamin perlindungan terhadap penyandang disabilitas di Jawa Tengah. Dia berjanji tak ada lagi kekerasan dan diskriminasi yang dialami penyandang disabilitas.
“Saya jamin tidak ada lagi kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi terhadap kelompok disabilitas,” kata Ahmad Luthfi di debat ketiga Rabu, 20 November 2024.
Luthfi mengatakan akan memberi pendampingan hukum bagi penyandang disabilitas yang berhadapan dengan hukum Ini sebagaimana yang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022.
“Kami dampingi apabila berperkara secara gratis,” tegasnya.
Ia juga akan mendirikan layanan perlindungan terhadap kelompok disabilitas di setiap kecamatan. Nantinya layanan ini akan membantu penyandang disabilitas mendapat keterampilan bersertifikat.
“Kami latih dengan sertifikasi keterampilan. Dampingi HAKInya, dampingi halalnya. Bantu permodalan. Kami mereka mendapatkan pekerjaan layak,” jelasnya.
Ia juga menyiapkan program agar penyandang disabilitas bisa bekerja di Badan Usaha Milik Desa (BUMD). “Minimal 3 persen BUMD kita harus menyerap kelompok disabilitas,” ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AZF, RUL))
“Saya jamin tidak ada lagi kekerasan, diskriminasi dan eksploitasi terhadap kelompok disabilitas,” kata Ahmad Luthfi di debat ketiga Rabu, 20 November 2024.
Luthfi mengatakan akan memberi pendampingan hukum bagi penyandang disabilitas yang berhadapan dengan hukum Ini sebagaimana yang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022.
“Kami dampingi apabila berperkara secara gratis,” tegasnya.
| Baca Juga: Pemilih Tunanetra Akan Dibantu Template Braille dan Didampingi Petugas saat Pilkada 2024 |
Ia juga akan mendirikan layanan perlindungan terhadap kelompok disabilitas di setiap kecamatan. Nantinya layanan ini akan membantu penyandang disabilitas mendapat keterampilan bersertifikat.
“Kami latih dengan sertifikasi keterampilan. Dampingi HAKInya, dampingi halalnya. Bantu permodalan. Kami mereka mendapatkan pekerjaan layak,” jelasnya.
Ia juga menyiapkan program agar penyandang disabilitas bisa bekerja di Badan Usaha Milik Desa (BUMD). “Minimal 3 persen BUMD kita harus menyerap kelompok disabilitas,” ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AZF, RUL))
BERITA TERKAIT
