Semarang: Calon gubernur (cagub) Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi, berencana menghapus Kartu Tani lantaran sistem distribusinya dinilai kurang sempurna. Hal itu disampaikan Luthfi dalam debat kedua
Pilgub Jawa Tengah 2024 di Majapahit Convention (MAC), Semarang, Minggu malam, 10 November 2024.
"Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, pupuk di Jawa Tengah cukup, bukan kurang. Di Indonesia, Kementerian telah menyiapkan 40 juta ton ditambah 40 juta ton cukup," ujar Ahmad Luthfi dalam
debat dengan tema 'Membangun Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat'.
Luthfi menilai yang tidak berjalan dengan baik adalah sistem pendistribusiannya. Dia mengaku bila terpilih dalam Pilgub Jateng 2024, maka akan menghapus Kartu Tani untuk meningkatkan produktivitas petani.
"Untuk apa (dihapuskan)? Untuk (memperbaiki) tata kelola pupuk yang sekarang carut-marut bukan tepat sasaran," jelas dia.
Ia menjelaskan mekanisme Kartu Tani yang kurang tepat, membuat petani sulit mendapatkan pupuk. Dia menekankan bahwa yang perlu diperbaiki adalah mekanisme pendistribusian pupuk di Jateng.
Untuk bisa mendapatkan kartu tani, kata Lutfhi, salah satunya ialah harus punya luas usaha maksimal 2 hektare untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Namun, kata dia, yang jadi masalah ialah mayoritas petani di Jateng adalah penggarap.
"Masalahnya, mayoritas petani di Jawa Tengah adalah petani penggarap yang tidak memiliki lahan,” ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))