Prancis membuktikan menjadi yang terbaik dari 32 negara Piala Dunia 2018. Les Bleus membungkam lawan terakhir mereka di partai final, Kroasia, dengan skor 4-2 pada Minggu 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow.
Titel tersebut menjadi yang kedua sepanjang sejarah bagi Prancis sejak 20 tahun lalu (Piala Dunia 1998). Kemenangan manis tersebut sekaligus menyembuhkan luka pada Piala Eropa 2016, ketika Prancis sebagai tuan rumah dikalahkan Portugal 0-1 di partai final.
Pada kemenangan tadi malam, Griezmann menyumbang satu gol yang dicetaknya usai mendapat hadiah penalti. Bomber Atletico Madrid tersebut tidak menahan pujiannya untuk para kompatriotnya.
"Itu adalah Prancis yang kita cintai. Asal-usul berbeda, tetapi kita semua bersatu. Di tim kami ada banyak pemain yang datang dari dunia (liga) yang berbeda, tetapi kami bisa menyatukan pikiran," kata Griezmann dikutip Goal.
"Ketika kami bermain untuk jersey kami dan negara kami, kami memberikan semua yang kami miliki. Begitu mengenakan jersey, maka kami pasti bermain bersama," sambungnya.
Griezmann mengakui kekalahan atas Portugal di Final Euro 2016 memberikan pelajaran berharga. Penambahan wajah-wajah baru seperti Kylian Mbappe, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernandez, diakuinya memberikan angin segar.
"Kami belajar dari situ. Saya tidak tahu berapa pemain yang waktu itu di Euro (dan masih ada sekarang), tapi kami banyak mengganti skuat. Beberapa pemain datang dan sangat bagus. Mereka memberikan nilai tambah ke tim," ujar Griezmann.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)