Kepala Bidang Pembinaan Prestasi SOIna DKI Jakarta Marini mengatakan, tak hanya untuk mengawal pembelajaran akademik, namun juga menjaga kebugaran fisik dan psikis siswa selama belajar di rumah. Untuk itu ia memberikan sejumlah tips, agar siswa dan atlet penyandang disabilitas intelektual tetap bergembira, antusias, dan bugar selama menjalani belajar di rumah.
"Lakukan aktivitas fisik yang ringan, lucu, dan menyenangkan. Agar mereka tertarik, para pendamping juga mesti happy sehingga siswa bersemangat," jelas Marini, dalam dialog virtual yang digelar Fakultas Olahraga Universitas Negeri Jakarta dengan Special Oympics Indonesia (SOIna) DKI Jakarta dan sejumlah guru Sekolah Luar Biasa (SLB), di Jakarta.
Ketua Pengurus Daerah SOIna DKI Jakarta, Mustara Musa menambahkan, penyandang disabilitas memiliki hak sama dalam beraktivitas. Hal Ini yang kemudian mendorong SOIna DKI Jakarta membuat model pengembangan aktivitas fisik bagi disabilitas.
"Jumlah penyandang disabilitas intelektual lebih banyak, sehingga butuh banyak guru SLB dalam menanganinya," ujarnya.
Baca juga: FSGI: Bantuan Pulsa dari BOS Harus Tepat Sasaran
Hardianto dari P4PTK Kemendikbud mengatakan, salah satu model atau program pengembangan pembelajaran pelatihan fisik mesti disesuaikan dengan jenis karakteristik siswa disabilitas. Misalnya, siswa berkursi roda dapat bermain basket bersama siswa normal.
Menurutnya ada tiga kategori pelatihan fisik yang dapat dilakukan siswa penyandang disabilitas intelektual, yakni bersifat teratur, sedang dan berat.
Dalam kesempatan yang sama, Sukimin, guru salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) mengakui, kegiatan belajar dari rumah di tengah pandemi ini memiliki tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik.
Ia meminta pelatih SOIna memberikan tips dan video-video yang bisa memancing minat siswa disabilitas intelektual agar mau melakukan aktivitas fisik.
"Seperti kita yag tidak difabel saja banyak yang jenuh berlama-lama di rumah. Nah merekapun sama, di sini para guru harus sabar, telaten, semangat serta kreatif memandu mereka," terangnya.
Dosen Fakultas Ilmu Olahraga UNJ, Bajuri mengatakan, para guru perlu menyerap pengalaman SOIna dalam membina atlet penyandang disabilitas dalam menjaga kebugaran selama berada di rumah.
"Apa yang dilakukan SOina amat membantu para pendamping, yaitu guru, orang tua, dan pelatih melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News