Peneliti kebencanaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Dicky Muslim menjelaskan, ada beberapa tanda alam yang bisa dirasakan saat gunung akan meletus. "Tanda alam pasti ada, tapi apakah kita waspada atau tidak," kata Dicky mengutip siaran pers Unpad, Selasa, 19 Januari 2021.
Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad ini menjelaskan, tanda alam yang bisa dirasakan salah satunya adalah terjadi gempa tremor. Gempa tremor terjadi akibat adanya pergerakan magma ke permukaan bumi.
Baca: Pakar Unpad: Jangan Asal 'Screenshot' Percakapan di Media Sosial
Selain itu, gejala yang bisa dirasakan lainnya adalah suara yang bergemuruh, hawa yang berubah menjadi panas, dan sejumlah mata air yang menjadi panas. Kemudian, adanya guguran kaldera di bagian atas, hingga tanda-tanda biologi seperti keluarnya sejumlah binatang dari hutan gunung.
Jika ada tanda-tanda seperti ini, masyarakat diimbau untuk waspada dan segera mencari lokasi yang aman. "Masyarakat harus segera lari, tidak ada jalan lain untuk mengurangi risiko," ucap Dicky.
Ia mengatakan, ada tiga tipe gunung berapi di Indonesia berdasarkan klasfikasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.
Gunung Api tipe A, merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak 1600. Sebanyak 77 gunung di Indonesia termasuk ke dalam gunung api tipe A.
Selanjutnya, gunung api tipe B merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum 1600. Sebanyak 29 gunung Indonesia termasuk ke dalam gunung tipe ini.
Sementara, gunung api tipe C merupakan gunung api yang tidak memiliki riwayat letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik. Sebanyak 21 gunung di Indonesia termasuk ke dalam gunung tipe C.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News