Unesa saat menerima kunjungan sejumlah pakar dari Nottingham University.  Foto: Dok. Unesa
Unesa saat menerima kunjungan sejumlah pakar dari Nottingham University. Foto: Dok. Unesa

Pakar Nottingham University Bocorkan Strategi Menuju Kampus Kelas Dunia

Citra Larasati • 08 Juni 2022 07:07
Jakarta:  Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tengah gencar menuju world class university (WCU). Riset dan publikasi internasional terus ditingkatkan dan kerja sama dengan lembaga luar negeri pun diperkuat.
 
Kampus ‘Satu Langkah di Depan’ itu mengadakan webinar bertajuk ‘Partnership Beyond the Nation to Support World Class University’ bersama pakar luar negeri secara hybrid.  Pakar yang hadir yaitu, Bagus Muljadi Koordinator UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS), sekaligus Assistant Professor University of Nottingham, UK, David Ouchterlonie Associate Director, Global Engagement, University of Nottingham, UK, dan Prof. Dr Shahriman Zainal Abidin Assistant Vice-Chancellor (Internationalization) UiTM Global.
 
David mengatakan, bahwa universitas harus berpikir, bertindak dan berinovasi secara lokal sekaligus melintasi batas negara dan budaya. Selain itu, juga dituntut untuk beradaptasi serta mempromosikan pengembangan pola pikir global sebagai bagian integral dari pengalaman bersama mahasiswa maupun dosen lintas perguruan tinggi.

Kampus, khususnya dalam kerja sama internasional perlu membangun kesadaran dan keterbukaan terhadap keragaman budaya dengan penyediaan infrastruktur digital dan fisik.  Selain itu juga bimbingan, dan lingkungan kerja serta pembelajaran budaya untuk memungkinkan mahasiswa melatih fleksibilitas dan emosional atau kecerdasan budaya dengan kemampuan intelektual yang kuat.

Strategi Prioritas

Untuk menuju ke sana, kata David, ada enam aksi prioritas yang dibutuhkan. Pertama, pengalaman internasional. Aksi yang bisa dilakukan yaitu, mengembangkan program sambutan global untuk mahasiswa yang menggambarkan perspektif internasional yang unik dari universitas dan diartikulasikan pola pikir Global.
 
Kemudian membangun keterampilan global untuk mendorong kolaborasi antar-struktur dan batas-batas budaya. Mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kinerja dan efektivitas global.
 
“Bangun infrastruktur untuk menghubungkan dosen dan mahasiswa di setiap kampus global untuk mendorong pertukaran profesional dan budaya,” papar David, dikutip dari laman Unesa, Selasa, 7 Juni 2022.
 
Kedua, kemitraan internasional. Aspek ini, aksi yang perlu diprioritaskan yaitu membangun infrastruktur digital untuk memfasilitasi data dan menciptakan mekanisme pelaporan informasi manajemen yang menyediakan data.
 
Kemudian menginformasikan aktivitas internasional dan memungkinkan pendekatan tri kampus untuk pengembangan kemitraan strategis kolaboratif.  Selain itu, mengembangkan strategi keterlibatan global tri kampus untuk negara-negara prioritas negara, daerah, dan jaringan kemitraan.
 
Lalu mengurangi dampak lingkungan dengan menerapkan mekanisme virtual baru untuk melakukan diskusi kolaborasi awal dengan mitra baru, mencapai pasar baru dan memperluas jangkauan global kita melalui pendidikan transnasional.  Ketiga, kurikulum global. Tindakan yang dilakukan yaitu pengembangan modul terbuka yang diakses oleh dosen dan mahasiswa.
 
Modul terbuka ini, membahas isu-isu geopolitik saat ini dari perspektif universitas global yang unik.  Keempat, mobilitas internasional. Tindakan prioritas ini yaitu mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan internal mobilitas untuk dosen dan mahasiswa dalam mempromosikan bekerja dan belajar di universitas sebagai pengalaman global yang unik.
 
Kemudian membangun forum virtual yang teratur, bekerja sama dengan mitra strategis, untuk dosen dan mahasiswa di setiap kampus guna membahas dan mempertimbangkan isu-isu lokal dan global yang mutakhir. Meninjau mekanisme yang sudah ada di seluruh universitas dan lokal serta mendukung mobilitas dan rekomendasi dosen.
 
“Jika ada inisiatif baru yang sesuai, tinjaulah untuk memperluas dan meningkatkan peluang ini di seluruh kampus dan sekitarnya,” ucapnya.
 
Kelima, budaya kampus. Aksi yang dibutuhkan yaitu merayakan komunitas global melalui serangkaian festival di kampus dan virtual untuk mempromosikan pertukaran intelektual dan budaya, membangun program pertukaran yang menghubungkan dosen internasional dan mahamahasiswa diaspora, dan mengembangkan pola pikir Global dan peluang internasional yang tersedia bagi mahasiswa.
 
Keenam, reputasi global yang bisa dilakukan lewat promosi budaya dengan berbagi pengalaman internasional dan wawasan. Mengeksplorasi potensi untuk membangun program duta besar di mana para kolega aktif dan mahasiswa internasional dan dukungan alumni, menerapkan kegiatan pembangunan reputasi strategis dengan mitra dan jaringan di negara-negara prioritas sebagai bagian dari kampanye pembangunan yang lebih luas di universitas.
 
Selain itu, mengembangkan platform untuk membawa pola pikir global hidup untuk mitra, dosen, dan mahasiswa internasional.
 
David juga membeberkan strategi engagement global untuk Indonesia di antaranya, , mengembangkan dan memperluas strategis pengajaran, penelitian dan pertukaran pengetahuan.
 
Baca juga: Unair Gandeng University of Nottingham Perkuat Kolaborasi Riset dan Inovasi
 
Kemudian juga kemitraan untuk mendukung tujuan konsorsium UK-Indonesia untuk ilmu interdisipliner (pengembangan kemitraan). Kedua, mengembangkan pendidikan eksekutif tri kampus dan program CPD yang selaras dengan prioritas nasional Indonesia (pendidikan eksekutif dan kepolisian).  Lalu mengembangkan inisiatif belajar di luar negeri dengan mitra.
 
Selanjutnya, membangun pertukaran mahasiswa dan budaya. “Dengan menghubungkan dosen dan mahasiswa Indonesia diaspora dan mereka yang bersemangat melintasi universitas tanpa batas dengan sendirinya ada pertukaran ilmu pengetahuan yang mengarah pada tindakan dan inovasi yang bersifat internasional,” jelas David.
 
Baca juga: 5 Tips Jitu Raih Beasiswa Luar Negeri ala Mahasiswa Unesa
 
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-58 Unesa yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional bersama pakar dan lembaga luar negeri. Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan Unesa, para dekan dan wakil dekan, ketua jurusan, kaprodi dan jajaran kantor urusan internasional Unesa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan