Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Sering Jadikan Teman Bahan Gosip, Ini Tips Menghindari Toxic Friendship ala Dosen Unesa

Citra Larasati • 26 Desember 2022 12:25
Jakarta:  Hubungan pertemanan sejatinya adalah menumbuhkan rasa saling menghormati, bantu membantu, dan saling mendukung.  Namun ada kalanya dalam pertemanan kita bertemu dengan teman yang berat sebelah, dimanfaatkan, bahkan sering disakiti dalam hubungan per-bestie-an
 
Rasanya pasti enggak enak ya, Sobat Medcom, memiliki teman yang merusak mental, atau boleh disebut dengan toxic friendship.  Agar hal tersebut tidak terjadi di kamu, Sobat Medcom perlu mengenali ciri-ciri teman yang toxic tersebut dan kuasai cara menghindar dari teman semacam ini ya.

Ciri Teman Toxic

Dilansir dari laman Unesa, Dosen Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Nurchayati menyebut kondisi pertemanan yang merugikan ini sebagai toxic friendship. Tak hanya mengganggu, pertemanan semacam ini tidak sehat, bahkan berbahaya lho, Sobat Medcom.
 
Sekarang coba lihat di sekelilingmu, apakah ada teman yang kerap merendahkan, mempermainkan, dan menjadikan teman sebagai bahan gosip.  Bahkan yang lebih parah adalah  senang membuat jiwa teman lainnya kurang tenang dan nyaman.

“Teman toxic juga tak segan menyakiti, membanding-bandingkan dan memperlakukan kita sebagai sekadar alat untuk mencapai tujuan pribadinya. Mereka bahkan meracuni pertemanan dengan kebohongan,” sebutnya.

Bagaimana Tips Menghadapi Teman Toxic?

Adakalanya kita terlanjur terjebak dalam toxic friendship. Apalagi buat Sobat Medcom yang "si enggak enakan" pasti sulit ya menghindar dari teman semacam ini.  Namun menurut Nurchayati, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan di kondisi tersebut.
 
Pertama, batasi pergaulan dengan mereka dan minimalkan interaksi dengannya. Kedua, beri dia saran perbaikan secukupnya.
 
Ketiga, secara langsung dan santun, bicarakan dengannya ketidaksehatan dalam relasi. Keempat, harus berani berkata “tidak” kepadanya. Kelima, utamakan berkawan dengan orang non-toxic.
 
“Intinya, kita terapkan pembatasan. Jauhkan si teman toxic dari zona privasi kita. Dengan dia, kita jangan pernah berbagi urusan pribadi, problem keluarga, dan informasi apa pun yang bukan bahan konsumsi umum,” tandas Nurchayati.

Jurus Menghindar

Agar Sobat Medcom terhindar dari pertemanan toxic, Nurchayati merekomendasikan empat jurus. Pertama, pelajari dulu karakter umum lingkar pertemanan dan pola perilaku di dalamnya. Kedua, jangan buru-buru dan terlalu gampang melibatkan teman dalam ranah intim kehidupan, seperti urusan pribadi dan keluarga.
 
Ketiga, jauhi “tongkrongan” atau lingkar pertemanan yang memberlakukan persyaratan keanggotaan. “Misalnya sebelum boleh bergaul dengan teman-teman itu, kita diharuskan membeli dulu barang tertentu. Ini indikator ke-toxic-an. Maka, hindari berteman dengan mereka,” terangnya.
 
Keempat, bangun dan rawat rasa percaya diri, misalnya dengan melakukan berbagai kegiatan positif, yang kiranya dapat meningkatkan kualitas hidup di masa kini dan di masa depan.

Peran Orang Tua

Nah, kalau ini saran untuk orang tua, agar anaknya terhindar dari hubungan toxic dengan teman-temannya.  Dalam menangkal toxic friendship, orang tua memainkan peran strategis, yaitu menjadikan rumah sebagai “zona nyaman” bagi si anak untuk mencurahkan segala aspirasi, unek-unek, dan keluh-kesah, termasuk tentang pertemanan.
 
Komunikasi lancar dua-arah memungkinkan ayah dan ibu memantau sehat-tidaknya pergaulan anak mereka di luar rumah. "Misalnya, kalau cerita si anak tentang teman-temannya mengindikasikan gejala ketoksikan, maka orang tua bisa lekas menyarankan dia melakukan pencegahan dini," ujar Nurchayati.
 
Menurutnya, diperlukan kolaborasi kompak dan komunikasi sehat antara orang tua dan anak. Kedua benteng psikologis ini harus dibangun sejak dini dan dirawat selamanya. "Kolaborasi dan komunikasi dengan orang tua membantu si anak melindungi diri dari bahaya toxic friendship," pungkasnya. 
Baca juga:  Keren, Dosen Unnes Raih Penghargaan 'Anak Muda Berprestasi' Tingkat Internasional


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan