Sharia Product and Business Development Head OCBC NISP, Badai S. Djatmiko yang juga alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, pola asuh yang buruk, dengan pengaruh lingkungan dan kurangnya pengetahuan dapat berdampak pada bad money habits, seperti boros dan terlalu pelit.
Badai menyampaikan pola pikir tentang uang atau money mindset yang benar, khususnya dari sudut pandang Islam. Sebagai rezeki, uang yang “baik” harus mendekatkan diri pada Allah SWT.
Di sisi lain, uang adalah titipan sehingga kelekatan terhadapnya harus dihindari. Ia juga mengingatkan untuk selalu bersyukur, berbagi, dan ikhtiar untuk memperoleh rezeki.
“Money mindset ini bukan masalah uang besar atau uang kecil, berapa pun nilai uangnya, money mindset-nya harus tepat. Jika salah, maka kebangkrutan yang tercapai,” ujar Badai dalam webinar keprofesian “Roadmap to Exploring Advance Career Tracks in Physics (REACTOR)”, dikutip dari laman ITB, Minggu, 12 Mei 2024.
Contoh money tragedy seperti mementingkan gaya hidup daripada biaya hidup, membeli kopi berlebihan, nongkrong dengan teman atas dasar solidaritas, hingga belanja daring karena tergiur diskon, bukan karena kebutuhan. “Money mindset yang benar akan menjauhkan kita dari money tragedy,” katanya.
3 Langkah Mengelola Uang
Untuk itu, pengelolaan uang atau money management dapat dilakukan melalui tiga langkah, yaitu mencatat arus uang, mengalokasikan anggaran bulanan, dan menabung. Badai mengatakan, uang yang ditabung bukanlah yang tersisa di akhir, tetapi yang disisihkan sejak awal.ia juga mengingatkan pentingnya kemampuan untuk dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. “Kebutuhan wajib dipenuhi, keinginan wajib dibatasi. Atur uangmu sebelum uang mengatur hidupmu,” ujarnya.
REACTOR adalah program pengembangan keprofesian yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Fisika ITB (HIMAFI ITB) dan program studi sarjana Fisika ITB. Program ini terdiri atas 14 webinar dan 1 kunjungan industri yang dilaksanakan setiap pekan selama satu semester.
Khusus untuk mahasiswa sarjana Fisika, kegiatan ini dapat dikonversi sebagai mata kuliah pilihan luar berbobot 3 SKS dengan syarat kehadiran 80 persen dan pengerjaan seluruh tes.
Baca juga: Salut! Unja Lebih Pilih Langkah Ini Ketimbang Menaikkan UKT Mahasiswa
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News