Istilah healing belakangan ini kerap menjadi perbincangan di kalangan generasi muda. Konsep ini memiliki makna sebuah cara yang ditempuh untuk menjaga dan memulihkan kondisi kesehatan mental
Kegiatan healing biasanya dilakukan dengan berpergian ke suatu tempat yang tenang dan menyenangkan untuk merilis penat. Namun ternyata, ada kegiatan healing yang dapat dilakukan di mana saja, yakni melakukan berkesenian, seperti menggambar yang sering juga dikenal dengan art therapy.
Hal ini terungkap dalam talkshow Break Your Limit yang menjadi bagian dari rangkaian Faber-Castell Art Festival 2023. Art therapist, Adi Chandra mengatakan, seni merupakan sisi terdekat dalam berbagai sisi kehidupan manusia.
Melalui seni, seseorang bisa mengenal diri dan perasaan yang sesungguhnya sedang dialami. "Dalam konteks seni sebagai terapi, ini adalah media yang paling aman untuk proses mengenali perasaan," ungkapnya, di Jakarta, Jumat, 4 November 2023.
Lewat seni, kata Adi, membuat seseorang menjadi sangat mudah untuk mengungkapkan perasaannya. Bahkan seni hadir sebagai cara untuk mengaktualisasikan diri.
"Dalam konteks lukisan misalnya, itu menjadi proses bagaimana kita akan mengerti apa yang sesungguhnya kita suka. Karena, terkadang orang itu sulit untuk mengerti apa yang kita suka," ujar Adi.
Fakta akan pentingnya seni sebagai media terapi terbukti dari apa yang dilakukan
Seni sebagai media terapi ini juga yang rupanya dialami Seniman muda berkebutuhan khusus, Vincent Prijadi Purwono yang mendapatkan manfaat terapi lewat seni lukis. Lewat melukis, Vincent menjadi lebih mdah mengatur emosi diri dan mengekspresikan apa yang dirasa.
"Vincent ini meluapkan perasaannya lewat warna dan gambar," tutur Adi.
Shadow Teacher dari Vincent, Torando Rodina atau yang akrab disapa Tori menuturkan, ia menemukan talenta melukis dalam diri Vincent memang melalui proses yang tidak mudah. Hingga singkat cerita kedapatan kalau Vincent benar-benar nyaman dan bisa mengontrol emosi ketika melukis.
Tidak hanya menghasilkan lukisan yang apik dan menjadi terapi, bahkan karya-karyanya telah diapresiasi banyak orang dan beberapa di antaranya berhasil dilelang. Hingga kini, sudah sekitar 200an lukisan yang Vincent hasilkan.
Sementara itu, PR Manager Faber-Castell, Andri Kurniawan mengatakan, selama ini pihaknya selalu mengampanyekan bahwa seni untuk semua. Artinya, semua orang memiliki kesempatan yang sama dan tanpa pandang bulu untuk melakukan berbagai hal seni, dalam konteks ini adalah menggambar.
"Kita punya komitmen untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dan seniman, termasuk ABK," katanya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan kalau seni punya peran penting dalam kehidupan seseorang, termasuk soal kesuksesan.
"Dalam satu penelitian disebutkan jika yang menjadi bagian dari kesuksesan itu bukan hanya akademis, tapi bagaimana memahami diri sendiri misalnya dengan seni menggambar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News