Ilustrasi: MI/Ramdani
Ilustrasi: MI/Ramdani

7 Kiat Sederhana agar Hidup Harmonis Berdampingan dengan Gempa

Citra Larasati • 25 November 2022 14:54
Jakarta:  Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Nuraini Rahma Hanifa memberikan sejumlah tips agar masyarakat dapat hidup harmonis berdampingan dengan gempa.  Hal ini disampaikan Nuraini mengingat hampir di seluruh pulau Jawa memiliki sesar yang berpotensi mengeluarkan gempa besar.
 
Sehingga di masa mendatang pun, gempa-gempa masih akan terus terjadi di Indonesia.  Sedangkan untuk gempa Cianjur, Nuraini menjelaskan, penyebab banyaknya kerusakan dan kematian yang terjadi di sana. 
 
Dilansir dari laman BRIN, hal ini kata Nuraini diakibatkan oleh tiga hal. Pertama, kondisi geologi yang berada pada lapisan tanah breksi yang meningkatkan kerentanan terhadap gempa.

Kedua, kedalaman episentrum gempa, dan ketiga, rentannya bangunan yang berada di wilayah Cianjur.  Rahma mengatakan, bangunan tahan gempa tidak mesti dibangun secara tata cara modern, tetapi juga diketahui bahwa rumah dan bangunan tradisional di Indonesia tahan terhadap guncangan gempa.

Berikut Tujuh Kiat Sederhana Hidup Harmonis dengan Gempa:

  1. Paham sumber dan bahaya gempa di sekitar, zona aman dan tidak aman di sekitar kita. Sumber dan bahaya gempa dapat diakses di antaranya pada portal Inarisk.bnpb.go.id.
  2. Perkuat bangunan agar tahan gempa. Perlu kita ingat bahwa kematian terbesar akibat gempa diakibatkan oleh keruntuhan bangunan. Namun, disisi lain penting diketahui bahwa rumah dapat didesain tahan terhadap guncangan gempa, baik dengan mengikuti kode bangunan maupun dengan menerapkan kearifan lokal.
  3. Perkuat furniture yang ada di rumah sehingga tidak mudah berjatuhan dan pecah
  4. Siapkan peralatan P3K dan tas darurat untuk dapat bertahan hidup secara mandiri selama 36 jam pertama setelah gempa
  5. Pascagempa utama, waspadai gempa susulan. Periksa kondisi rumah, jika berubah menjadi miring, jangan ditempati sebelum diperbaiki.
  6. Waspadai bahaya ikutan. Jika berada di daerah berbukit dan berlereng, waspadai longsor yang dapat terjadi. Jika berada di wilayah pantai, waspadai tsunami yang dapat terjadi, segera evakuasi menjauh dari pantai atau ke tempat yang lebih tinggi.
  7. Berlatihlah bersama keluarga, sekolah, rekan kerja, dan lingkungan sekitar.
“Terakhir, ‘bukan gempanya, melainkan bangunannya’. Jika gempa kembali terjadi dalam hidup kita, semoga kita semua dapat selamat,” tutup Rahma dalam tulisannya. 
Baca juga: Geolog UGM Sebut Pusat Gempa di Darat Memiliki Guncangan Lebih Besar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan