1. Cicil Belajar Seusai Kelas
Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ini menyebutkan, kiat pertama ialah mencicil belajar dari pertemuan di kelas. Maulana mengakui, ia jarang terbebani materi EAS yang berat lantaran terbiasa mencicil belajar tiap seusai kelas."Pelajari ulang materi di kelas dan perdalam lagi sehingga tidak menumpuk di detik akhir menuju ujian," kata Maulana mengutip siara pers ITS, Senin, 5 Juli 2021.
Maulana juga tidak sungkan belajar kepada orang lain yang lebih memahami materi. Jika masih bingung, ia sering menghubungi dosen, kakak tingkat, atau teman yang sudah pernah mengambil mata kuliah (matkul) tersebut.
2. Fokus dan Hindari Multitasking
Mahasiswa angkatan 2018 ini mengungkapkan jika ia menghindari mengerjakan banyak tugas di waktu bersamaan (multitasking). Menurutnya, dalam belajar, mahasiswa harus benar-benar fokus ke satu matkul agar otak dapat menyerap materi lebih baik lagi.'Di samping itu, otak jadi tidak terbebani lantaran beban tugas berlebih," ujarnya.
Baca: Jangan Hanya Mengejar IPK, Lakukan 3 Hal Penting Ini Saat Kuliah
Saat multitasking, Maulana menyebut dirinya kerap melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas. Oleh karenanya, pemuda asal Jember ini menganggap multitasking adalah aktivitas yang tidak efisien dan membuang-buang waktu.
Otak cenderung bekerja lebih keras saat sedang melakukan multitasking. Padahal, secara umum, otak hanya mampu fokus mengerjakan satu hal di dalam satu waktu.
3. Hindari Stres dan Hibur Diri
Tidak melulu belajar, Maulana meyakini jika ada kalanya mahasiswa harus istirahat sejenak dan refreshing. Biasanya, saat Maulana sudah mulai jenuh dalam belajar, ia memilih untuk mendengarkan musik, bermain gitar, menonton film, atau bahkan bermain gim.Bukan tanpa alasan, dilansir HighEnd Magazine, menyempatkan diri untuk istirahat dan mengambil waktu refreshing pribadi (me time) merupakan sarana menenangkan diri dan meningkatkan produktivitas.
Baca: Lebih Baik Masker Tunggal atau Dobel? Ini Penjelasan Dokter RSA UGM
"Sehingga saat diajak belajar kembali, otak sudah siap membuat kita makin fokus dan produktif," tutur Kepala Departemen Keprofesian dan Keilmiahan Himatekla ITS ini.
Maulana menyatakan jika hal utama dari mengerjakan EAS adalah integritas dan kerja keras dalam mengerjakan soal. Ia menilai proses memahami dan mendapatkan ilmu-lah yang paling penting lantaran menjadi inti perkuliahan. Sementara, menurutnya, nilai hanya bonus dari hasil kerja keras seseorang dalam belajar.
"Mahasiswa harus bertanggung jawab, jangan sampai malah tidak bisa menjelaskan ulang materi yang telah dipelajari," cetusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News