Ilustrasi: MI/Panca Syurkani
Ilustrasi: MI/Panca Syurkani

Hati-Hati! Jangan Pakai 4 Kata-Kata Ini dalam 'Motivation Letter' Beasiswamu

Medcom • 27 Desember 2023 18:02
Jakarta: Motivation Letter merupakan salah satu dokumen persyaratan yang harus dilampirkan calon mahasiswa saat mendaftar beasiswa untuk mendapatkan universitas tertentu. Dalam motivation letter inilah calon mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan secara singkat mengenai keterampilan diri, pengalaman, dan prestasi yang relevan.
 
Oleh karena itu, secara langsung motivation letter dapat menunjukkan kualitas diri kamu kepada pihak universitas yang dituju. Maka itu pentingnya untuk memperhatikan setiap kata dan kalimat yang digunakan.
 
Melansir dari laman Instagram @kobiedcuation, berikut kata dan kalimat yang sebaiknya dihindari saat membuat motivation letter beserta tipsnya.

1. Kata-kata slang

Hindari penggunaan kata-kata slang dalam penulisan motivation letuniter. Hal ini dikarenakan penggunakan kata-kata slang akan menampilkan kesan tidak profesional.

Gunakanlah bahasa formal dan profesional supaya terkesan serius dan mendalam.
 
Contoh kata slang:
 
“I wanna get this scholarship cause it’s like, super awesome!”

2. Kata-kata klise

Terlalu banyak menggunakan kata-kata klise dapat membuat keunikan pada diri kamu menjadi tidak terlihat. Akan ada banyaknya sainganmu dalam pendaftaran universitas yang dituju, maka dari itu, untuk menonjolkan keunikanmu, kurangilah menggunakan kata-kata klise agar dapat memberikan nilai berbeda dari pendaftar lainnya.
 
Gunakan kata-kata yang memiliki makna kuat dan relevan dengan konteks motivation letter mu.
 
Contoh kata klise:
 
“From a young age, I knew I wanted to make the world a better place.”

3. Kata yang Terlalu santai

Mirip dengan kata-kata slang, menggunakan bahasa yang terlalu santai juga dapat membuat pihak universitas tujuan meragukan keseriusan pelamar.
 
Gunakanlah bahasa yang lebih formal untuk menunjukkan keseriusanmu dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 
 
Contoh kata terlalu santai:
 
“This scholarship is, like, totally gonna change my life, you know?”

4. Bahasa yang diskriminatif

Motivation letter menjadi kesempatan pelamar untuk menunjukkan siapa dan mengapa pelamar pantas untuk menerima beasiswa dari universitas yang dituju. Dengan menggunakan bahasa diskriminatif sudah pasti akan mengurangi penilaian pelamar.
 
Bahasa diskriminatif dapat merusak citra diri dan menunjukkan adanya kurangnya kesadaran sosial yang pastinya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dicari oleh pemberi beasiswa. Tunjukkanlah keunggulan mu tanpa harus menjatuhkan kelompok tertentu.
 
Contoh bahasa yang diskriminatif:
 
“Women are weaker than men and should stick to traditional roles.”
 
Demikian penggunaan kata dan kalimat yang perlu dihindari dalam penulisan motivation letter. Bagi kamu yang ingin mendaftar beasiswa dan diharuskan menulis motivation letter, perhatian hal-hal di atas agar menghindari kesempatan penolakan ya. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga: 6 Kesalahan Paling Sering Dilakukan Saat Daftar Beasiswa LPDP

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan