Ilustrasi. Foto: Pexels
Ilustrasi. Foto: Pexels

Psikolog UGM Berbagi Tips Mengelola Stres di Masa Pandemi

Arga sumantri • 15 Januari 2021 09:48
Yogyakarta: Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Sentot Haryanto mengatakan banyak faktor yang mudah membikin stres seseorang di masa pandemi covid-19. Makanya, penting untuk mengelola stres di masa krisis seperti saat ini. 
 
"Karena kondisi di rumah, di kantor, di masyarakat, di medsos, atau mungkin faktor ekonomi dan lain-lain, semuanya memungkinkan sebagai sumber stres," ujar Sentot mengutip siaran pers UGM, Jumat, 15 Januari 2021.
 
Sentot menyebut Indonesia sebagai 'supermarket' bencana, baik alam maupun sosial seperti teror, klithih dan lain-lain. Di era pandemi covid-19 ini, menurutnya, semua pihak mau tidak mau dituntut untuk bisa berdampingan secara harmonis dengan kondisi tersebut untuk menghindari munculnya stres.

Ia mengaku heran lantaran masih ada orang yang tidak percaya adanya covid-19. Padahal, kondisi saat ini masyarakat Indonesia memasuki situasi yang sangat luar biasa. Semua orang dituntut bisa menyesuaikan diri dengan kenormalan baru.
 
"Belum lagi kita dikejutkan dengan virus varian baru dari covid-19. Kondisi luar bagaimana pun sangat mungkin memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang, kondisi ini memunculkan ketegangan fisik dan jiwa merasa terancam," katanya.
 
Baca: Menolak Vaksin Membahayakan Orang Lain, Ini Penjelasan Pakar Unair
 
Menurutnya, stres muncul manakala seseorang terancam kesejahteraannya dan tidak tersedia respons yang memadai secara cepat dan tepat untuk mengurangi ancaman tersebut. Stres sangat bersifat individual, bisa terjadi pada diri sendiri tetapi tidak bagi orang lain karena faktor usia, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.
 
"Tetapi stes bisa juga bersifat situasional yaitu dalam situasi tertentu orang bisa stres namun orang lain tidak," jelasnya. 
 
Ia menegaskan stres dalam batas-batas tertentu diperlukan karena bisa menimbulkan gairah, tantangan, sekaligus kewaspadaan dan sikap hati-hati. Tetapi, jika melebih ambang batas, hal tersebut akan memengaruhi kondisi psikis, sosial dan religiusitas.
 
Makanya, agar tetap terus bisa berprestasi di era pandemi covid-19, maka orang diharapkan untuk tetap berpikir positif. Selain itu, orang juga dituntut untuk fokus pada satu titik dan tidak melebar.
 
"Karenanya harus bijak memilih informasi yang benar dan penting. Hindarkan informasi-informasi yang tidak penting, kemudian perbaiki komunikasi yang sinergis dan menyehatkan dan tentunya selalu memupuk semangat dan etos kerja," bebernya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan