Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Belajar Conditional Sentence, Bentuk Pengandaian dalam Bahasa Inggris

Medcom • 14 Juni 2022 08:00
Jakarta:  Pernahkah Sobat Medcom berandai-andai tentang sesuatu hal yang mustahil? Atau mungkin pernah berharap bisa mengulang dan memperbaiki pengalaman pahit di masa lampau?
 
Dalam materi pelajaran bahasa Inggris, pengandaian yang demikian dikenal sebagai conditional sentence. Kalimat ini mengandung syarat suatu hal terjadi, serta hasil dari syarat itu jika terjadi.
 
Conditional sentence terbagi lagi menjadi lima macam, yakni type 0 conditional, first conditional, second conditional, third conditional, dan mixed conditional. Untuk mengupasnya lebih lanjut, simak pembahasan berikut ini yuk, dikutip dari laman Zenius.

Type 0 Conditional

Type 0 conditional digunakan untuk menunjukkan kondisi berupa fakta yang kebenarannya tak bisa dipungkiri. Tipe ini juga bisa dipakai untuk menyatakan aturan, kebiasaan, instruksi, atau permintaan.

Struktur kalimat type 0 conditional ada dua macam, yakni sebagai berikut:

If/when + if clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence) (,) result clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence)

Result clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence) + if/when + if clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence)

 
Perlu diingat, jika menggunakan if di depan kalimat, maka diperlukan tanda koma (,) untuk memisahkan if clause dan result clause. Namun, kalau if-nya berada di tengah kalimat, maka tak perlu memakai tanda koma (,).

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

If public transportation is efficient, people stop using their cars
People stop using their cars if public transportation is efficient

First Conditional

First conditional digunakan untuk menunjukkan kondisi yang mungkin terjadi. Jenis ini menunjukkan bahwa suatu kemungkinan akan terwujud, meski belum tentu 100 persen terjadi.
 
Selain itu, first conditional juga bisa digunakan untuk menyatakan penawaran, rencana, dan permintaan. Struktur kalimat first conditional adalah sebagai berikut:
 
If + if clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence) (,) result clause (will + verb 1)
Result clause (will + verb 1) + if + if clause (Subject + verb (s/es) + the rest of the sentence)

 
Perlu diingat, jika mengguakan if di depan kalimat, maka diperlukan tanda koma (,) untuk memisahkan if clause dan result clause. Namun, kalau if-nya berada di tengah kalimat, maka tak perlu memakai tanda koma (,).

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

If I miss the bus, I’ll take a taxi
We’ll go to the park if the weather is good tomorrow

 
Baca juga: Bukan Cuma Sorry, Ini 15 Ungkapan Permintaan Maaf dalam Bahasa Inggris

Second Conditional

Second conditional digunakan untuk mengandaikan kondisi yang mustahil terjadi untuk saat ini alias berkhayal. Tipe ini juga bisa dipakai untuk memberikan saran dan menyatakan keinginan terhadap suatu hal.

Struktur kalimat second conditional ada dua macam, yakni sebagai berikut:

If + if clause (Subject + verb 2 + the rest of the sentence) (,) result clause (would + verb 1)
Result clause (would + verb 1) + if + if clause (Subject + verb 2 + the rest of the sentence)

 
Perlu diingat, jika mengguakan if di depan kalimat, maka diperlukan tanda koma (,) untuk memisahkan if clause dan result clause. Namun, kalau if-nya berada di tengah kalimat, maka tak perlu memakai tanda koma (,).

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

If I were rich, I would travel around the world
I would be very happy if I married Song Joong-Ki

Dari contoh di atas, kata ‘I’ sebenarnya bisa diikuti to be were maupun was. Penggunaannya bisa dipakai sesuai konteks.
 
Was biasanya digunakan dalam konteks informal atau percakapan sehari-hari, sedangkan were digunakan dalam konteks formal dan lebih umum dipakai. Was yang menjadi were menunjukkan khayalan yang tak mungkin terjadi.

Third Conditional

Third conditional digunakan untuk menyatakan penyesalan terhadap sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu. Struktur kalimat third conditional adalah sebagai berikut:
 
If + if clause (Subject + had + verb 3) (,) result clause (would have + verb 3)
Result clause (would have + verb 3) + if + if clause (Subject + had + verb 3)

 
Perlu diingat, jika mengguakan if di depan kalimat, maka diperlukan tanda koma (,) untuk memisahkan if clause dan result clause. Namun, kalau if-nya berada di tengah kalimat, maka tak perlu memakai tanda koma (,).

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

If I had studied harder, I would have gotten into the University of Indonesia
I would have forgiven him if he had explained it to me

Mixed Conditional

Mixed conditional menyatakan situasi sekarang bisa terjadi kalau ada suatu kondisi di masa lampau. Begitu pun sebaliknya, situasi di masa lampau bisa terjadi jika ada kondisi di masa sekarang.
 
Kalimat mixed conditional bisa menyatakan situasi sekarang terlebih dahulu, atau situasi di masa lampau terlebih dahulu. Struktur kalimatnya adalah sebagai berikut:
 
Present result, past condition = Subject + would + verb 1 + if + past perfect tense
Past condition, present result = If + past perfect tense (,) subject + would + verb 1
Past result, present condition = Subject + would have + verb 3 + if + past tense
Present condition, past result = If + past tense (,) subject + would have + verb 3

 
Perlu diingat, jika mengguakan if di depan kalimat, maka diperlukan tanda koma (,) untuk memisahkan if clause dan result clause. Namun, kalau if-nya berada di tengah kalimat, maka tak perlu memakai tanda koma (,).

Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

We wouldn’t be so hungry if we had eaten breakfast first
If we had eaten breakfast first, we wouldn’t be so hungry
I would have passed the interview if my English was better
If my English was better, I would have passed the interview

Conditional Sentence without ‘If’

Berdasarkan pembahasan di atas, bisa disimpulkan salah satu ciri khas conditional sentence adalah menggunakan kata ‘if’. Namun, kalimat pengandaian sebenarnya juga bisa diungkapkan tanpa memakai kata tersebut.

Beberapa frasa yang dipakai untuk mengungkapkan bentuk pengandaian:

1. Assuming that

Penggunaan assuming that tinggal menggantikan if saja, sedangkan sisanya tak perlu ada yang diubah. Contoh: If we study hard, we will pass the exam (menjadi) Assuming that we study hard, we will pass the exam.

2. Provided that

Penggunaan provided that juga tinggal menggantikan posisi if tanpa mengubah sisanya. Contoh: If we study hard, we will pass the exam (menjadi) Provided that we study hard, we will pass the exam.

3. Suppose

Penggunaan suppose juga tinggal menggantikan posisi if tanpa mengubah sisanya. Contoh: If we study hard, we will pass the exam (menjadi) Suppose we study hard, we will pass the exam.

4. As long as

As long as berarti ‘selama’. Frasa ini digunakan untuk menekankan durasi sebuah kondisi. Contoh: I will buy coffee from here as long as it’s on sale.
 
As long as pada kalimat tersebut menekankan durasi diskon, sehingga ‘I; akan membeli kopi di tempat itu selama masih ada diskon.

5. So long as

Penggunaan so long as sama dengan as long as. Bedanya, so long as lebih digunakan dalam konteks informal. Contoh: You can borrow my car so long as you clean it every week.

6. Unless

Unless yang berarti ‘kecuali jika’ menggambarkan kebalikan dari pernyataan yang sebenarnya. Penggunaan unless membuat syarat kalimat yang semula positif menjadi negatif, dan sebaliknya.
 
Contoh: We will pass UTBK if we study hard (menjadi) We will pass UTBK unless we don’t study hard.

7. Should

Struktur: Should + Subject + Infinitive (verb 1) + rest of the sentence. Contoh: If we study hard, we’ll pass UBTK (menjadi) Should we study hard, we’ll pass UTBK.

8. Were…to…

Struktur: Were + Subject + to + Infinitive (verb 1). Contoh: Were you to listen to your mother, you wouldn’t get bad luck.

9. Had

Struktur: Had + Subject + Past participle (verb 3). Contoh: If I had studied harder in college, I would have gotten that scholarship (menjadi) Had I studied harder in college, I would have gotten that scholarship.

10. Conditional Sentence Using ‘Wish’

Conditional sentence juga bisa diungkapkan menggunakan kata ‘wish’. Kata ini sejatinya bukan cuma digunakan untuk menyampaikan ucapan saja, tetapi juga mengungkapkan pengandaian.

Fungsi wish dalam conditional sentence antara lain:

1. Wish and regret

Dalam hal ini, wish digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mustahil terjadi di masa sekarang. Atau, menyesal karena sesuatu yang udah terjadi di masa lalu.
 
Wish and regret memiliki dua jenis, yaitu present wishes dan past wishes (regrets). Present wishes menggambarkan ketika sesuatu tak mungkin terjadi di masa sekarang, sedangkan regret menyesali sesuatu yang terjadi di masa lalu.
 
Struktur wish and regret adalah sebagai berikut:
 
Present wishes: Wish/wishes + past tense
Past wishes (regret): Wish/wishes + past perfect tense

 
Contoh kalimatnya antara lain:
 
I wish I could see my grandma (present wishes)
I wish I had met you sooner (past wishes)

 
2. Wish or want
Wish or want digunakan untuk menyatakan keinginan. Wish dipakai dalam konteks formal, sedangkan want cenderung digunakan dalam konteks informal.
 
Struktur: Wish/wishes + to + verb 1. Contoh: I want/wish to speak to your supervisor.
 
3. To complain
Wish dalam to complain berarti digunakan untuk menyatakan harapan sekaligus komplain akan hal tersebut. Struktur: Wish/wishes + object (harapannya untuk siapa) + would + verb 1. Contoh: I wish my dad would stop smoking.
 
Demikianlah pembahasan mengenai conditional sentence, bentuk pengandaian dalam bahasa Inggris. Semoga bermanfaat! (Nurisma Rahmatika)
 
Baca juga: Selain Kursus, Ini 5 Tips Jitu Memperlancar Bahasa Inggris
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan