Wajar saja, sebab jurusan yang di sediakan di perguruan tinggi terbilang cukup banyak dan beragam. Tak heran, ketika telah menjadi mahasiswa akhirnya beberapa di antara mereka justru baru merasa salah jurusan setelah masa kuliah berjalan.
Kejadian salah jurusan itu mestinya harus dihindari sejak awal. Untuk memilih jurusan yang tepat, sebenarnya ada beberapa tips agar kamu terhindar dari salah jurusan. Berikut tujuh tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari dari salah jurusan yang dikutip dari laman Zenius.net:
1. Kenali Pelajaran di Jurusan Tersebut
Banyak mahasiswa mengaku salah ambil jurusan karena mereka tidak tahu apa yang akan dipelajari dalam jurusan tersebut. Untuk mengetahui dan kenal lebih dalam jurusan tersebut kamu tentu bisa mengandalkan Google untuk mencari tahu lebih dalam jurusan yang akan di pilih.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perhatikan juga buku apa saja yang dibutuhkan untuk belajar di jurusan tersebut. Karena kamu akan kuliah kurang lebih selama empat tahun, jadi buatlah dirimu nyaman karena telah memilih jurusan tersebut.
2. Jeli Melihat Prospek Kerja
Kuliah menjadi penentu besar jalan karier seseorang. Tak jarang perusahaan membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu agar perusahaan merekrut kamu untuk bekerja.Selain itu, prospek kerja juga bisa dibuat berdasarkan cita-cita kamu. Sederhananya, ketika kamu ingin menjadi jaksa maka kuliah yang harus kamu ambil ialah kuliah jurusan hukum.
3. Membuat Pilihan Kedua
Tak jarang, saat diberikan pilihan kedua dalam menentukan jurusan kamu akan menentukan dengan sembarangan. Bahkan pilihan kedua itu hanya agar merasa aman dengan mindset "yang penting bisa masuk negeri".Kamu memang harus memprioritaskan pilihan pertama. Namun bukan berarti pilihan kedua tidak penting. Sebab kalau kamu ternyata masuk dipilihan kedua, mau tidak mau kamu harus percaya pilihan kedua itu akan membantu kamu meraih cita-cita.
4. Hindari Komentar Orang Lain
Ketika memilih, kamu juga akan dihadapkan dengan orang yang meragukan pilihanmu tersebut. Sebenarnya tak masalah komentar itu jika berupa kritik yang membangun.Namun tak jarang komentar tersebut malah membuat kamu terjatuh. Misalnya, ketika kamu akan memilih jurusan kedokteran seseorang malah menyatakan kamu tidak pintar, dan tidak usah ambil kedokteran.
5. Jangan Ikut-ikutan
Misalnya, banyak teman kamu yang memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Karena kamu takut tidak punya teman, akhirnya kamu memilih jurusan yang sama dengan temanmu.Hal itu justru berbahaya, apalagi jika passion kamu tidak ada di jurusan tersebut. Perlu diingat kamu tidak akan kehabisan teman ketika masuk kuliah, jadi pilihlah jurusan yang benar-benar menjadi minatmu.
6. Catat Plus dan Minus
Setiap jurusan tentu ada kelebihan dan kekurangan. Ketika kamu masih bingung menentukan, maka buatlah perbandingan dengan mencatat plus dan minusnya.Misal ketika memilih jurusan Hubungan Internasional atau Psikologi, buatlah plus dan minus masing-masing jurusan tersebut. Kemudian pilih mana yang lebih menguntungkan buat kamu.
Atau ketika jurusan telah dipilih. Lakukan hal yang sama ketika kamu akan menentukan Psikologi di Universitas Indonesia atau di Universitas Gadjah Mada maupun kampus lainnya.
7. Konsultasikan dengan Orang Tua
Meski memilih jurusan harus sesuai dengan passion-mu, namun meminta pertimbangan orang tua juga penting loh. Bagaimanapun juga, orang tua memiliki pengalaman yang lebih dalam dunia pendidikan dan karier.Pertimbangan dan masukan orang tua akan membuatmu memiliki wawasan baru yang mencerahkan tentang jurusan-jurusan tertentu yang bakal kamu pilih di perguruan tinggi. Tidak hanya itu, mengajak bicara orang tua juga sangat penting karena terkait dengan kesiapan pembiayaan yang harus dikeluarikan saat kamu kuliah nanti. Tak lupa, restu dan doa orang tua sangat penting untuk kelancaran studi kamu di perguruan tinggi.
So, jurusan mana nih yang akan kamu pilih di SNMPTN nanti? Jangan lupa untuk selalu pantau kanal Pendidikan Medcom.id ya, karena banyak informasi berharga yang dapat membantu kamu calon mahasiswa yang akan masuk ke perguruan tinggi.
Baca juga: Catat Syarat Sekolah, Peserta, dan Pilihan Prodi di SNMPTN 2022
Sebelumnya, setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN
Jika memilih dua program studi, salah satu harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya.
Jika memilih satu program studi, dapat memilih PTN yang berada di provinsi mana pun.
Disarankan tidak lintasminat (tergantung ketentuan PTN yang dituju).
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo memberi contoh, misalkan siswa dari SMA yang berada di Makassar maka salah satu perguruan tinggi pilihannya haruslah berada di tempat SMA-nya berasal. "Misalkan siswa SMA di Makassar, kalau memilih prodi lewat SNMPTN, maka yang satunya harus perguruan tinggi yang ada di Makassar juga, misalkan Unhas. Itu khusus yang SNMPTN. Aturan ini tidak berlaku untuk jalur SBMPTN," kata Budi.
Budi juga menyarankan, agar siswa tidak memilih prodi lintasminat. Sebab ada beberapa jurusan seperti Kedokteran yang tidak memperbolehkan siswanya berasal dari jurusan IPS saat di SMA.
"Kalau anak jurusan IPS pilih prodi IPA, biasanya banyak masalah. Tapi itu terserah kebijakan masing-masing sekolah. Hanya saja kami menyarankan untuk tidak lintas minat," tutup Budi.