Salah satu caranya, yakni mengenal diri sendiri. Kemudian, mencari tahu kelebihan dan kekurangan diri. "Cari tahu potensi dalam diri kita kira-kira apa," kata Umdatus dalam webinar Medcom.id dan Unusa, Jumat, 23 Oktober 2020.
Guna mengembangkan potensi diri, lanjut dia, mahasiswa perlu juga menjadi pribadi yang open minded. Artinya, terbuka menerima hal-hal baru yang sudah barang tentu mengarah kepada kebaikan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Suka mendiskusikan hal baru. Tertarik menjadi pendengar juga sangat dibutuhkan, tidak jadi pribadi antikritik," ungkapnya.
Baca: Rektor Unusa Beberkan Pentingnya Punya Otoritas Keilmuan
Cara berikutnya yang bisa dilakukan yakni menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik. Hal ini diyakini dapat membuat mahasiswa dan generasi muda terus berkembang ke arah yang lebih maju.
"Kemudian, tidak takut mencoba hal baru. Harus punya percaya diri, optimisme tinggi, siapa tahu hal baru yang kita coba adalah potensi paling baik dari diri kita," jelasnya.
Mahasiswa dinilai perlu juga menguasai sejumlah kompetensi guna menghadapi dunia kerja. Misalnya, keterampilan komunikasi. Kemampuan ini bukan sekadar pandai bicara, tapi juga mampu berkata benar dan baik.
"Bertutur santun dan lembut. Baik itu secara verbal maupun non verbal," ucap dia.
Mahasiswa juga perlu memiliki kreativitas untuk menjawab persoalan atau tantangan hidup di masa depan. Selain itu, memiliki kemampuan berkolaborasi atau menjalin kerja sama dengan orang lain.
"Kemudian, memiliki rasa kasih sayang dan membantu sesama. Memiliki pikiran kritis, dan mampu menyelesaikan masalah dengan logika berpikir," ujarnya.