Film A Business Proposal sepi peminat sejak hari pertama pemutaran. Hal ini diduga terjadi karena pernyataan Abidzar selaku pemeran utama, yang mengaku hanya menonton satu episode serial Business Proposal versi asli.
“Gue sempet nonton di episode satu. Cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama sutradara," ucap Abidzar.
Pernyataan tersebut sontak saja membuat masyarakat, khususnya pencinta drama Korea, ramai-ramai menerapkan cancel culture terhadap Abidzar dan kompak tidak menonton film remake tersebut.
Apa Itu Cancel Culture?
Cancel culture merupakan istilah yang merujuk pada kondisi ketika seseorang maupun kelompok mendapat kecaman atau boikot besar-besaran dari publik karena tindakan atau perkataan mereka yang dianggap tidak etis, ofensif, atau kontroversial.Biasanya, ini terjadi di media sosial di mana orang-orang menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan cara yang sangat intens. “Meng-cancel” atau "membatalkan" dalam konteks ini berarti menarik dukungan, seperti dengan menghindari karya-karya mereka.
Cancel culture sangat sering diterapkan di industri hiburan Korea Selatan. Tidak sedikit artis, idol K-pop, maupun grup K-pop yang ‘di-cancel’ oleh masyarakat karena terlibat skandal, sehingga tidak bisa melanjutkan kariernya lagi.
Dampak Cancel Culture
Dampak cancel culture bisa sangat luas, baik bagi individu yang dibatalkan maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah dampak-dampak utama dari cancel culture:Dampak bagi Individu
1. Stigma SosialOrang yang terlibat dalam cancel culture sering kali mengalami penghinaan dan hujatan publik. Ini bisa menyebabkan kecemasan, depresi, dan stres berat karena rasa malu dan isolasi sosial yang ditimbulkan.
Mereka mungkin merasa sulit untuk kembali ke kehidupan sosial atau profesional yang stabil, terutama jika pekerjaan atau hubungan mereka hancur akibat pembatalan tersebut.
2. Kerugian Profesional dan Keuangan
Karier banyak orang bisa hancur akibat cancel culture, terutama mereka yang bekerja di industri hiburan, politik, atau publik. Misalnya, mereka bisa kehilangan pekerjaan, kontrak, atau pengikut di media sosial.
Reputasinya pun dapat tergerus secara permanen, membuat mereka sulit untuk mendapatkan peluang baru.
Dampak bagi Masyarakat
1. Meningkatkan Kesadaran SosialCancel culture sering kali bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang perilaku yang dianggap tidak etis atau merugikan, yang dilakukan individu atau kelompok tertentu. Ini bisa mendorong perubahan positif dalam cara berinteraksi dengan satu sama lain dan memperbaiki standar moral di masyarakat.
2. Polarisasi dan Penyebaran Kebencian:
Sebaliknya, cancel culture juga dapat memperburuk polarisasi sosial. Ketika orang dibagi dalam mendukung atau menentang seseorang yang dibatalkan, ketegangan antar kelompok bisa meningkat.
Kadang-kadang, perilaku ini bahkan menyulut kebencian, dengan masing-masing pihak menjadi lebih keras kepala dalam pandangan mereka, tanpa ruang untuk berdialog atau mendengarkan perspektif lain.
3. Penurunan Ruang untuk Kesalahan dan Pembelajaran
Salah satu kritik utama terhadap cancel culture adalah sering kali menghukum seseorang secara berlebihan atas kesalahan yang mungkin dapat diperbaiki atau dipelajari dari pengalaman tersebut.
Hal tersebut tentunya bisa membuat orang takut untuk berbicara atau berpendapat, sehingga mengurangi ruang bagi mereka untuk belajar dari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik ke depannya.
Terkadang, budaya ini juga menghalangi orang untuk berkembang. Pasalnya mereka merasa tidak akan mendapat kesempatan untuk bertumbuh atau memperbaiki kesalahan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id