Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Tips Agar Mulus Menempuh Jenjang Pascasarjana

Citra Larasati • 31 Maret 2021 14:24
Jakarta:  Jenjang pascasarjana banyak diminati oleh banyak mahasiswa. Namun di sisi lain menempuh jenjang pascasarjana dikenal tidak mudah dan penuh strategi.
 
Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Global Engagement (GE) menggelar Researcher and Research Student Enrichment Program (R2SEP) 2021 yang menggandeng narasumber internasional untuk membagikan tips dan pengalamannya.
 
Assoc. Prof Ahmad Naim Ahmad Yahaya dari Universiti Kuala Lumpur yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh mahasiswa pascasarjana. Tahap pertama, sebelum menjadi mahasiswa pascasarjana, tentunya harus sudah menentukan minat riset terlebih dahulu.

Kemudian dilanjutkan dengan pencarian universitas dan supervisor perkuliahan mulai bisa dilakukan.  Setelah melakukan proses pendaftaran, dan orientasi, masa perkuliahan pun dimulai. Guru besar yang akrab disapa Naim ini kemudian menyebutkan bahwa komunikasi dengan supervisor sangat penting untuk dilakukan.
 
Hal ini dikarenakan supervisor adalah pendamping atau mentor mahasiswa saat melakukan riset. “Apabila mahasiswa merasa tidak dapat bekerja sama dengan supervisor dengan baik, saya sarankan untuk segera mencari supervisor pengganti dalam 3-4 bulan,” tutur dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Maret 2021.
 
Baca juga:  Pakar UNAIR Bagikan Kiat Menghindari Investasi Bodong
 
Selanjutnya, Naim memberikan tips-tips untuk menyelesaikan perkuliahan tiap tahunnya. Menurutnya, di akhir tahun pertama, mahasiswa harus sudah memiliki ide yang bagus mengenai proyek apa yang akan dilakukan.
 
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan telah membaca pengetahuan dasar dari textbook aslinya, bukan dari internet, terkait proyek tersebut. Di sisi lain, mahasiswa juga harus menghadiri perkuliahan dan memahami materi yang diberikan dengan baik.
 
Lebih lanjut, di pertengahan tahun ketiga, beliau menyebutkan bahwa semua konten proyek selama perkuliahan harus sudah diselesaikan. Kemudian, mahasiswa juga bisa memulai menyusun draf utama tesis dan mengasistensikan kepada supervisor.
 
Supervisor kemudian memberikan komentar untuk melakukan perbaikan draf tersebut.  Beliau juga menyarankan untuk saling menukar draf dengan teman dan bertukar komentar.
 
"Apabila teman tersebut tidak dapat memahami apa yang kita tulis, maka kita telah membuat kesalahan," kata Naim.
 
Dalam menulis tesis perlu untuk selalu mengasistensikannya dengan supervisor dan merevisinya sesuai arahan. Setelah semua selesai, tidak lupa untuk mengecek kembali tata bahasa dan ketentuan penulisan. Terakhir, dilaksanakanlah sidang tesis.
 
Di tengah perkuliahan, tidak jarang seorang mahasiswa merasa kehilangan motivasi. Menanggapi hal tersebut, Naim mengajak untuk para mahasiswa untuk dapat mengontrol kegiatan dan waktu sebaik mungkin. Kemudian, disarankan untuk mengganti topik tesis atau supervisor tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
 
Terakhir, tetap percaya diri dengan riset yang telah dibuat, jangan membanding-bandingkan dengan riset orang lain. “Semua itu bergantung pada kerja keras kalian, good luck,” pungkasnya mengakhiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan