Melansir laman Puslapdik Kemendikbud, esai harus mampu mencerminkan kepribadian, kemampuan, serta ketertarikan seorang pendaftar beasiswa. Penyedia beasiswa menilai value dan rencana jangka panjang kamu dalam esai.
Oleh karena itu, pendaftar beasiswa harus mengetahui cara penulisan esai yang baik agar bisa mempromosikan dirinya dengan benar. Sehingga, tim penyeleksi dapat mengetahui value pendaftar.
Pendaftar beasiswa harus tahu sejumlah do’s and don’t’s dalam menulis esai. Jangan sampai, ketidaktahuan kamu dalam menulis esai membuat kamu gagal diterima.
Medcom.id merangkum sejumlah strategi penulisan esai untuk mendaftar beasiswa, dikutip dari Instagram @kobieducation:
Strategi menulis esai beasiswa
1. Harus menjawab pertanyaan esai dari penyedia beasiswa
Pada umumnya, penyedia beasiswa memberikan pertanyaan garis besar untuk mengenali kepribadian dan value pendaftar beasiswa. Jangan sampai esai yang kamu tulis tidak menjawab pertanyaan tersebut.Jangan mengutamakan panjang atau tidaknya esai yang ditulis. Esai yang panjang belum tentu sudah menjawab pertanyaan yang diberikan. Pastikan esai yang ditulis menjawab pertanyaan secara jelas dan lugas.
2. Tonjolkan nilai jual diri dan value
Dalam esai, tuliskan alasan mengapa penyedia beasiswa harus memilih kamu. Sebutkan nilai jual diri kamu agar penyedia beasiswa merasa kamu pantas mendapatkan beasiswa tersebut.Jabarkan kontribusi dan rencana kamu jika kamu mendapat beasiswa tersebut. Penerima beasiswa sebaiknya mampu memberikan dampak signifikan kepada lingkungan sekitar atau negara setelah lulus pendidikan.
3. Gunakan kata yang mudah dipahami
Hal yang perlu diperhatikan dalam esai salah satunya adalah diksi yang digunakan. Jangan memilih kata atau kalimat yang sulit dipahami. Sebaiknya, esai mengandung kata-kata kunci yang berkaitan dengan pertanyaan umum. Berikut contoh kata-kata kunci penting tersebut.- Karier
- Rencana
- Visi
- Kontribusi
4. Jangan terlalu hiperbolis atau lebay
Meskipun kamu harus menonjolkan pencapaian, jangan sampai penggunaan kata dan kalimat kamu menjadi hiperbolis atau lebay. Jangan terlalu menyanjung dan melebih-lebihkan nilai diri kamu. Sebab, hal itu hanya akan membuat penilaian penyedia beasiswa terhadap kamu menjadi buruk.Dalam menuliskan pencapaian dan value diri sendiri, gunakanlah kata dan kalimat yang positif, tapi tetap merendah. Cobalah untuk menggunakan metode penulisan “STAR”, yakni situation, task, action, dan result.
Beberapa strategi di atas bisa kamu coba bila kamu ingin mendaftar beasiswa. Menulis esai mengenai diri sendiri terdengar cukup mudah. Namun, ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tidak menjadi kesalahan fatal. Semoga beruntung, Sobat Medcom! (Ajeng Putri Yuwono)
Baca juga: Pejuang Beasiswa Chevening, Ini 4 Jurus Lulus Seleksi |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News