Ribuan mahasiswa itu diharapkan membawa pulang berbagai kompetensi setelah belajar dari luar negeri. Terpenting, kembali ke Tanah Air dalam keadaan aman dan sehat.
Nah, buat Sobat Medcom yang bakal mengikuti program IISMA 2023 perlu memperhatikan sejumlah hal agar aman selama kuliah. Berikut empat hal yang harus diperhatikan mahasiswa IISMA 2023 agar aman selama kuliah di luar negeri dipaparkan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha.
1. Lapor diri
Judha meminta awardee IISMA melakukan proses lapor diri di perwakilan RI terdekat setiba di negara tujuan. Dia menjelaskan lapor diri merupakan salah satu kunci utama perlindungan bagi mahasiswa.Dia bercerita baru saja pulang dari Sudan untuk mengevakuasi lebih dari 955 warga negara Indonesia (WNI) dan mayoritas adalah mahasiswa yang bekerja di International University of Africa. Judha mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama evakuasi bukan masalah konflik bersenjata, tapi data lapor diri.
Pihaknya tidak mempunyai angka akurat karena sangat banyak mahasiswa tidak lapor diri. Akhirnya, ketika evakuasi menjadi sangat rumit.
"Bahkan ketika kami sudah melakukan 4 shorty pesawat masih saja ada yang ketinggalan baru lapor. Dan ini terjadi di hampir semua evakuasi yang kita lakukan. Nah jadi, mohon bantuan lapor diri bukan hanya kalau ada masalah," kata Judha dalam Onboarding IISMA Awardees 2023 dikutip dari YouTube IISMA, Rabu, 10 Mei 2023.
Dia menjelaskan lapor diri di awal ketika ketibaan bukan hanya menajdi perlindungan mahasiswa tetapi sudah menjadi amanat undang-undang, yakni Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006. Aturan menyebut dalam waktu 30 hari menetap maka wajib lapor pada perwakilan RI terdekat.
Judha mengatakan bakal ada sanksi administrasif bila tidak lapor diri. Bahkan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 menyebut bila lima tahun berturut-turut tidak lapor ke perwakilan RI dapat kehilangan kewarganegaraan.
Judha mengatakan lapor diri saat ini sangat mudah karena tidak perlu datang fisik ke perwakilan RI, cukup secara online di laman peduliwni.kemlu.go.id. "Lakukan lapor diri secara online dan sangat mudah tidak banyak pertanyaan," tutur dia.
2. Pahami sistem negara setempat
Judha mengatakan pihaknya melakukan perlindungan berdasarkan aturan negara setempat dan hukum kebiasaan internasional. Dia menyebut tugas perwakilan RI melindungi mahasiswa ketika berada di luar negeri, namun kepatuhan terhadap hukum negara setempat menjadi kunci utama."Pelajari hukum negaera setempat, pelajari keimigrasian negara setempat karena dalam catatan kasus yang kami tangani banyak kasus-kasus yang bisa dicegah namun karena ada ketidakpahaman dengan sistem hukum negara setempat akhrinya ada pelanggaran," tutur Judha.
Dia mencotohkan salah satu yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa, yaitu bekerja. Judha menjelaskan beberapa negara mengizinkan untuk bekerja namun ada batasan waktu.
"Nah, kalau tidak diizinkan negara setempat jangan memaksakan diri karena sekali lagi bentuk pelanggaran peraturan negra setempat yang tentu pasti ada sanksi-sanksi hukumnya. Itu yang perlu kita jaga," tegas dia.
3. Pahami budaya setempat
Awardee IISMA juga perlu memahami budaya setempat. Judha mengatakan hal ini menjadi kunci utama beradaptasi dengan cepat di negara tujuan. Dia menuturkan banyak budaya yang mungkin di Indonesia biasa, namun di negara tujuan berbeda."Tentu kita punya peribahasa sangat baik 'Di mana langit dijunjung di situ bumi di pijak'. Ada beberapa budaya yang acceptable di Indonesia tapi di luar negeri tidak," ujar Judha.
Dia mencontohkan di Timur Tengah jangan sekali-kali menepuk pantat orang lain. Di Indonesia mungkin biasa namun di Timur Tengah itu sangat tabu. Sementara itu, di Timur Tengah memegang janggut teman merupakan bentuk penghormatan, sedangkan di Indonesia bisa dianggap tidak sopan.
"Hal-hal yang terkait budaya ini perlu kita pahami bersama. Bahkan ada hal yang sangat simpel. Di Saudi, bawa jimat termasuk tindak pidana sihir yang hukumannya maksimal hukuman mati dan itu banyak dialami warga negara kita di Saudi. Ini kami hanya memberikan contoh saja bahwa hukum dan budaya negara setempat menjadu kunci perlindungan kita," tutur dia.
4. Duta bangsa
Judha mengatakan ketika sudah berada di luar negeri, mahasiswa bakal menjadi duta bangsa Indonesia. Dia mengatakan warga lokal melihat bangsa Indonesia dari tingkah perilaku mahasiswa di luar negeri."Maka itu tolong cerminkan berikan contoh yang baik sebagai sebuah bangsa Indonesia, bahwa bangsa Indonesia yang ramah, gotong royong, tolong meolong, dan berbagai macam kualitas baiknya," tutur Judha.
Dia mengatakan dengan begitu akan semakin menjadi ujung tombak diplomasi Indonesia. Judha mengatakan Kemenlu mendorong people to people contact sebagai sarana diplomasi.
Itulah empat hal yang mesti diperhatikan awardee IISMA 2023 selama kuliah di luar negeri agar aman. Selamat belajar dan semoga bisa membawa pulang banyak kompetensi untuk kemajuan bangsa.
Baca juga: Pesan untuk Awardee IISMA 2023: Jangan Jadi Beban |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News