CEO Wall Street English (WSE) Indonesia, Kish Gill. Foto: WSE
CEO Wall Street English (WSE) Indonesia, Kish Gill. Foto: WSE

Tips Jago Bahasa Inggris: 'Grammar Belum Sempurna? Pede Aja Dulu'

Citra Larasati • 01 Juni 2023 13:52
Jakarta:  Sejumlah kesempatan untuk menjadi bagian dari masyarakat global kerap terlepas dari tangan putra putri Indonesia. Bukan karena kalah dalam persoalan kompetensi di bidang tertentu, namun banyak kasus mengungkapkan kelemahan dalam penguasaan bahasa Inggris lah yang menjadi batu sandungannya.
 
Padahal, kemampuan menguasai bahasa Inggris dapat menjadi pintu menuju banyak kesempatan-kesempatan lain yang bersifat internasional.  Mulai dari mendapatkan beasiswa, hingga mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan internasional maupun berkarier di luar negeri.
 
CEO Wall Street English (WSE) Indonesia, Kish Gill mengungkapkan, bahwa persoalan yang kerap ditemui pada masyarakat Indonesia adalah ketidakpercayaan diri dalam menggunakan bahasa Inggris. Perasan takut salah dan ditertawakan lawan bicara selalu membayang-bayangi setiap akan memulai bicara dengan bahasa Inggris. 

Padahal, kata Gill, utamanya bagi orang dewasa, tidak terlalu memahami struktur grammar secara presisi dan sempurna bukanlah masalah besar.  Namun yang dibutuhkan adalah kepercaaan diri dalam percakapan ketika ingin mengembangkan kemampuan bahasa internasional tersebut.
 
"Sebenarnya sebagai dewasa kita tidak harus tahu teori grammar secara detail. Karena kalau kita tanya orang Amerika, orang Inggris yang native berbahasa Inggris sekalipun mereka juga lupa verb apa, kalau disuruh tes juga mungkin skornya tidak bagus," ujar Gill, Kamis, 1 Juni 2023.
 
Penguasaan grammar yang belum sempurna, kata Gill, seharusnya tidak membuat mundur teratur dalam belajar menggunakan bahasa Inggris.  Sepanjang apa yang diucapkan dapat dipahami oleh lawan bicara.
 
"Buat dewasa yang penting pede dan kita tidak harus ngomongnya perfect kan? Yang penting orang ngerti dan kita bisa memengaruhi sebagai dewasa, apakah itu mau menjual, interview, pidato, dan lain-lain," beber Gil.
 
Hal inilah yang menjadi fondasi bagi WSE dalam mengembangkan sistem belajar yang berbasis komunitas. Setiap kelas-kelas di WSE dibangun berdasarkan skema komunitas yang diyakini dapat membuat peserta didiknya dapat lebih cepat untuk naik ke level berikutnya dalam kemampuan bahasa Inggris.
 
Menurut Gill, dengan berbasis komunitas, dapat membangun suasana belajar yang suportif.  Untuk itu, WSE Indonesia mencoba hadir bukan hanya sebagai tempat kursus bahasa, tetapi juga sebagai komunitas gaya hidup berbasis bahasa Inggris.

Empat Komunitas

Dalam prosesnya, lembaga tersebut menawarkan pengalaman pengembangan diri bagi individu yang ingin naik level bersama orang-orang yang memiliki minat dan semangat yang sama.  Untuk melayani kebutuhan yang beragam dari setiap individu, WSE mengemas kelas dalam empat komunitas.
 
Komunitas pertama adalah LEAP, yang ditujukan bagi individu yang mengutamakan pertumbuhan akademik dan karier.  Komunitas kedua ada The Syndicate bagi individu yang ingin memperluas jaringan bisnis dan mengembangkan hubungan profesional. Ketiga, ada CRE-8 untuk individu yang memiliki minat dalam seni, kreativitas, dan inovasi.
 
Keempat, ada Re-Charge untuk individu yang menekuni gaya hidup sehat.  "Melalui empat komunitas, kami menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendorong partisipasi aktif dari para anggotanya, seperti meet up, workshop, dan showcase," sebut Gill.
 
Dalam kesempatan yang sama, Putri Indonesia 2023, Farhana Nariswari Wisandana membagikan pengalamannya mengikuti ajang tersebut. Menurutnya kemampuan bahasa Inggris saat mengikuti kompetisi nasional apalagi nantinya akan bermuara ke internasional sangat penting.  
 
Tidak hanya ketika berkompetisi, namun ketika gelar Putri Indonesia sudah disandang sekalipun, kemampuan bahasa Inggris sangat terpakai. "Karena buat kami setiap harinya juga bertemu dengan bebragai pihak. Jadi kami para Putri Indonesia dan geenrasi muda perlu sekali meningkatkan kepercayaan diri untuk bisa berbahasa asing," kata Farhana.
 
Ia sendiri ketika belajar bahasa Inggris di WSE mengawali pembelajaran dengan meningkatkan conversation skill, yang dibarengin dengan kemampuan menulis, lalu berbicara.
 
"Tantangan generasi kita itu enggak percaya diri, padahal tiap hari terpapar bahasa Inggris. baik lewat lagu maupun film," kata Farhana. 
 
Ke depan, ia berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi generasi yang memiliki identitas Indonesia namun tetap mampu berkompetisi secara global.  Salah satunya dengan memperluas komunitas yang dapat mendukung peningkatan kemampuan bahasa Inggris.
 
"Saya rasa kalau anak zaman now itu bisa belajar dari banyak hal yang, misal lewat film, kemudian bisa bergabung dengan komunitas yang banyak teman dari negara lain, dengan begitu kita bisa terus berlatih bahasa Inggris," tutupnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga:  Simak, Tips Anti Gagal Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan