Kerajaan Kediri merupakan hasil dari pembagian wilayah kekuasaan Kerajaan Kahuripan. Penguasa yang memimpin kala itu, Raja Airlangga, membagi kekuasaan untuk menghindari pertikaian antara kedua putranya, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan.
Alhasil, berdirilah Kerajaan Panjalu (Kediri) untuk Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala (Kahuripan) untuk Mapanji pada abad ke-12 M. Mengutip laman Zenius, wilayah Kerajaan Kediri semula hanya meliputi daerah Kediri dan Madiun, dengan Daha sebagai ibu kotanya.
Namun, wilayah Jenggala pada akhirnya juga dikuasai oleh kerajaan milik Samarawijaya. Kedua kerajaan ini memang sering berkonflik karena ingin menguasai wilayah satu sama lain, sebagaimana dituturkan dalam Kitab Baratayudha. Alhasil, daerah kekuasaan kerajaan Kediri pun mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Timur.
Lokasinya yang berada di dekat perairan membuat sebagian masyarakat memilih untuk fokus pada sektor perdagangan dan pelayaran. Adapun sebagian lainnya bekerja menjadi petani, mengingat tanah di Pulau Jawa sangat subur dan bagus untuk bercocok tanam.
Setelah Samarawijaya lengser dari tahtanya, posisi raja diisi oleh Sri Jayawarsa dan dilanjutkan Bameswara. Selepas masa pemerintahan Bameswara, kerajaan dipimpin oleh Jayabhaya.
Pada masa Jayabhaya inilah Kerajaan Kediri mencapai puncaknya. Tercatat, dia berhasil mempersatukan Kerajaan Jenggala dengan Kerajaan Kediri. Selain itu, dia juga membangun Angkata Laut serta meningkatkan ekonomi dengan memfokuskan sektor agraris dan maritim.
Raja Jayabhaya kemudian digantikan oleh Kameswhara. Di masa pemerintahan ini, kekuatan Kerajaan Kediri semakin bertambah karena dia menikahi Candrakirana, putri keturunan Kerajaan Jenggala. Selain itu, seni sastra juga berkembang pesat, ditandai dengan lahirnya banyak pujangga dan pemberian kebebasan dalam mengembangkan seni sastra.
Penguasa terakhir yang memimpin Kerajaan Kediri adalah Kertajaya. Pada masa ini, lebih tepatnya tahun 1222 M, terjadi Pertempuran Ganter yang merupakan cikal bakal runtuhnya Kerajaan Kediri.
Baca juga: Unik, Begini Ternyata Asal Usul Nama 'Perjanjian Roem Royen'
Peperangan ini dilatarbelakangi keinginan Kertajaya yang meminta disembah layaknya Tuhan oleh para kaum Brahmana. Hal ini tentu memicu kemarahan kaum Brahmana, hingga akhrinya mereka meminta pertolongan Ken Arok untuk melawan Kertajaya.
Setelah melalui pertempuran panjang, Kerajaan Kediri akhirnya runtuh. Sebagai penghargaan, kaum Brahmana pun memberikan gelar raja kepada Ken Arok. Inilah yang menjadi cikal bakal Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. (Nurisma Rahmatika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id