Guru Besar Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), Rudi Purwono, mengatakan ketika mendapatkan uang mendadak akan timbul perasaan senang dan bahagia. Kebahagiaan itu terkadang membuat berbelanja tanpa memperhatikan kondisi keuangan untuk masa depan.
“Kebahagian ini kadang-kadang menjadikan kita jadi lupa sehingga uangnya habis untuk belanja,” kata Rudi dikutip dari laman unair.ac.di, Senin, 24 April 2023.
Apalagi, ada penawaran jenis barang maupun jasa yang sangat beragam, promosi menarik, dan kemudahan akses pembelian dari rumah secara online. Hal itu membuat konsumen memutuskan belanja kebutuhan (konsumsi) berlebihan.
Rudi mengatakan sebisa mungkin harus dapat mengatur belanja yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Salah satu caranya, membuat daftar kebutuhan sehingga belanja konsumsi bisa terjaga.
“Sebenarnya kita harus atur, berapa uang yang kita dapatkan untuk belanja. Kalau memenuhi keinginan, semua barang atau jasa bisa beli, maka tidak ada puasnya,” papar Rudi.
Dia menyarankan khususnya pada remaja agar pengeluaran tetap terjaga, khususnya, THR Lebaran. Caranya, memegang prinsip minimal pengeluaran sama dengan income.
Namun, bertahap seiring dengan kenaikan income mulailah rencanakan untuk bisa menabung. “Mengapa kita harus punya tabungan? Kondisi ke depan banyak hal yang tidak terduga pada diri kita seperti terkait kesehatan dan ketidakpastian terkait ekonomi dan bisnis,” tutur dia.
Rudi mengatakan secara teori konsumsi bergantung dari pendapatan. Apabila pendapatan naik, konsumsi juga naik. Namun, bila pendapatan sudah tinggi, tambahan income tidak mendorong tambahan konsumsi.
“Kondisi ini terkait pada saat individu sudah mempunyai income yang tinggi maka MPC (marginal propensity to consume) menurun. Sehingga mempunyai kemampuan untuk menabung yang tinggi,” jelas dia.
Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana itu menuturkan uang harus diatur penggunaannya. Sebab, penggunaan uang terkait besarnya yang kita pegang.
Dia menuturkan harus ada pembagian yang jelas dalam memenuhi kebutuhan (konsumsi), dana darurat, tabungan, dan bahkan investasi. Semakin tinggi pendapatan peluang berinvestasi sangat tinggi.
“Pilihan investasi sangat beraneka ragam, baik investasi di sektor keuangan maupun di sektor riil. Saat ini, sudah banyak pelatihan terkait pilihan investasi tersebut,” ujar dia.
Rudi berharap dari investasi akan banyak berdiri usaha baru. Jadi, selain mendorong pertumbuhan ekonomi juga membuka kesempatan kerja baru.
Namun, ia mengingatkan untuk mempelajari terlebih dahulu investasi yang akan dilakukan dengan cermat. Caranya, mengikuti pelatihan dan belajar dari mereka yang sudah berpengalaman.
Sehingga, investasi memberikan manfaat bagi diri. Juga memberikan manfaat bagi orang lain dalam bentuk kesempatan kerja baru dan mendorong perekonomian.
Baca juga: Mahasiswa, Begini 5 Cara Mengelola THR Agar Tak Habis Sia-sia |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News