Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay
Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay

5 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Mengelola Emosi Tanpa Banyak Kata

Renatha Swasty • 22 Agustus 2025 13:03
Jakarta: Anak-anak adalah individu yang masih belajar memahami dunia, termasuk dunia emosi mereka. Ketika seorang anak merasa marah, sedih, atau takut mereka cenderung mengekspresikannya secara berlebihan.
 
Hal ini dikarenakan anak belum memiliki kosa kata emosional lengkap, sehingga ekspresi mereka sering meledak-ledak. Anak belajar mengendalikan emosi mereka dengan mengamati orang dewasa.
 
Anak-anak bagaikan spons yang menyerap perilaku orang di sekitarnya, terutama orang tua. Kita sering meminta anak untuk “Diam dan tenang”, tetapi jika kita sendiri bereaksi dengan marah atau panik, justru itulah yang akan mereka tiru.

Itulah mengapa contoh lebih kuat ketimbang kata-kata. Orang tua bisa menunjukkan pengendalian diri lewat hal sederhana, seperti tetap tenang di jalan macet atau mengambil jeda saat kewalahan. Tindakan kecil seperti berhenti sejenak sebelum bereaksi atau memperlambat gerakan dapat menjadi panduan untuk anak menghadapi badai emosinya sendiri dengan tenang.
 
Sebuah penelitian pada anak usia 8-17 tahun, anak yang orang tuanya membimbing mereka mengelola emosi cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah, bahkan di tengah tekanan keluarga yang tinggi. Sebaliknya, jika orang tua jarang melakukan pelatihan emosi, stres bisa memicu masalah emosional lebih parah. Mengajarkan anak menghadapi perasaan dengan cara positif adalah “perisai pelindung” yang membuat mereka lebih tangguh tanpa harus dimarahi.
 
Lalu, bagaimana cara melakukannya di rumah? Berikut lima langkah sederhana yang direkomendasikan Sudhanshu Ji Maharaj, pendiri Vishwa Jagriti Mission, dalam wawancaranya dengan Times of India:
 
Baca juga: Faktor Lingkungan Juga Bikin Anak Pilih-pilih Makan
 

5 cara sederhana mengajarkan anak mengelola emosi

1. Perlambat gerakan

Saat stres atau tekanan mulai muncul, misalnya kopi tumpah atau kamu sedang terburu-buru, tahan keinginan bergerak terburu-buru. Cobalah tarik napas dalam dan lakukan dengan tenang. Lap tumpahan dengan santai. Reaksi yang tidak terburu-buru memberi pesan jelas: kesalahan dan tekanan tidak harus berujung kekacauan. Kita selalu bisa memilih untuk tetap tenang.

2. Belajar tetap tenang

Ketika keadaan tidak sesuai harapan, reaksi pertama yang kita berikan menunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya. Alih-alih berdebat atau berkata kasar, cobalah diam sejenak. Tenang bukan berarti mengabaikan, tapi memberi diri kita waktu untuk bernapas sebelum merespons. Dari sini, anak belajar kita tidak harus selalu bereaksi cepat terhadap emosi yang mengganggu.

3. Tetap santai dan jadilah pengemudi tenang di jalan

Macet adalah ujian kesabaran. Saat terjebak dalam kemacetan, anak mengamati dari kursi belakang. Ketimbang mengeluh, memukul setir, atau menggerutu, cobalah tetap santai. Putar musik menenangkan, lihat keluar jendela, dan tarik napas. Kamu sedang menunjukkan gangguan dari luar tidak harus mengganggu ketenangan di dalam.

4. Tunjukkan tindakan lembut

Frustrasi sering memicu tindakan agresif, seperti membanting pintu atau melempar barang. Apabila rasa kesal datang, misalnya perangkat elektronik tidak berfungsi, pilihlah tindakan yang lembut. Letakkan benda dengan pelan, kepalkan tangan lalu lepaskan perlahan, atau taruh tangan di dada. Tindakan kecil ini memberi contoh bahwa kita bisa mengendalikan emosi tanpa kekerasan.

5. Ambil langkah mundur

Kadang perasaan besar terlalu berat atau menyesakkan untuk dihadapi secara langsung. Saat situasi itu terjadi, ambil langkah mundur. Pergi sebentar ke ruangan lain dengan tenang tanpa perlu memberi tahu siapa pun. Cara sederhana ini menunjukkan mengambil jeda itu bukan lemah, tapi bijak. Kita menunjukkan bahwa menjaga ketenangan adalah pilihan cerdas.
 
Tindakan diam kita adalah pelajaran terbesar bagi anak. Dengan tetap tenang di bawah tekanan, kita memberikan panduan untuk mengelola dunia batin mereka dengan damai yang berharga seumur hidup. (Alfi Loya Zirga)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan