Kepala Sekolah SMP Regina Pacis Solo, Wahyu Utami. Foto: Tangkapan layar.
Kepala Sekolah SMP Regina Pacis Solo, Wahyu Utami. Foto: Tangkapan layar.

Tips Mewujudkan Pendidikan yang Terintergrasi

Ilham Pratama Putra • 19 Juli 2021 14:37
Jakarta: Kepala Sekolah SMP Regina Pacis Solo, Wahyu Utami mengatakan pendidikan yang baik mesti terintegrasi. Dia pun membagikan sejumlah langkah perubahan agar pendidikan bisa terintegrasi.
 
"Ada empat perubahan. Pertama perubahan mindset, persiapan, pelaksanaan dan penilaian," kata Utami dalam webinar Pembelajaran Berbasis Proyek, Senin, 19 Juli 2021.
 
Ia mengatakan, para guru dan murid harus memiliki pemikiran kritis. Selain itu, mau berkolaborasi dan saling berkomunikasi membangun kreativitas. "Paham pembelajaran itu melatih kompetensi dasar bukan sekedar materi, apalagi hafalan materi," ujarnya.

Setelah mindset terbentuk barulah sekolah melakukan persiapan dalam menghadapi siswa. Para guru di Regina Pacis, misalnya, berkolaborasi memetakan kompetensi dasar (KD) yang bisa dipadukan.
 
"Kita petakan KD itu lalu kita sosialisasi ke siswa. Jadi anak nanti menentukan dan kita lakukan pendampingan apa yang dipilih siswa terkait KD yang akan dikembangkan," sebut dia.
 
Baca: Psikolog Unair Bagikan Cara Mengurangi Stres dan Cemas Saat Pandemi
 
Selanjutnya, untuk pelaksanaan, para siswa dibekali praliterasi terkait pendalaman materi. Praliterasi ini dituangkan dalam bentuk power point, dua hari sebelum siswa melakukan pembelajaran tatap muka.
 
"Di dalamnya kita titik beratkan pada asesmen kompetensi yang bentuknya nanti proyek anak ini bisa menjadi produk, lalu menjadi uraian panjang melakukan evaluasi dan refleksi. Nah, untuk proyek akhir pada tahun ini kita ada video konten seperti podcast, video animasi dan komik," tutur Utami.
 
Terakhir, pada tahap penilaian para guru mengukur pengetahuan anak terkait apa yang akan dikerjakannya. Selanjutnya dapat juga dinilai keterampilannya.
 
"Sementara untuk nilai sikap kita bisa lihat sosial mereka itu, sikap gotong royong dan keaktifannya. Manfaatnya, tercapai Merdeka Belajar. Kenapa? Mereka bisa memadukan KD dan anak bebas memilih, mencari sumber dan berkarya," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan