Pertama, kata dia, bakat dapat diidentifikasi dengan mencermati berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Dari sekian banyak yang dikerjakan, area aktivitas mana yang hasilnya konsisten baik dari waktu ke waktu.
"Ketika kita bagus melakukan suatu hal secara konsisten dari waktu ke waktu, itu adalah petunjuk ada bakat di situ," jelasnya.
Potensi diri tersebut, sambungnya, dapat dikuatkan dengan meminta pendapat dari teman yang mengenal kita dengan baik. Ini guna melihat apakah orang lain juga melihat hal yang sama.
Sedangkan minat, tuturnya, ditunjukkan dengan beberapa reaksi yang lebih mudah disadari. Misalnya, ketika merasa betah berlama-lama melakukan sesuatu, menikmati setiap prosesnya, atau memiliki inisiatif untuk terus menggali maupun mencari informasi mengenai hal tersebut.
Jika minat dan bakat sudah disadari, selanjutnya tentu perlu dipupuk. Wiwin mengungkapkan langkah sederhananya bisa dengan membuat catatan harian mengenai kemampuan yang dimiliki. Menurutnya, hal itu akan sangat membantu.
Baca: Pakar UNS Bagikan Tips Aman Kelola Pengungsian Selama Pandemi
Selain itu, yang paling penting, bakat perlu dilatih terus-menerus. "Nah, untuk selalu menyadari setiap detail potensi yang dimiliki, bakat-bakat ini ada perlunya dituliskan. Karena kemampuan memori kita, termasuk mengingat kondisi diri kita sendiri itu ada kalanya terbatas," jelas dia.
Wiwin menambahkan, kesadaran akan minat maupun bakat, akan berperan besar bagi persiapan karier. Selain itu, rencana untuk masa depan menjadi lebih terarah.
"Selama masih berada di jenjang pendidikan ini, tidak ada kata terlambat untuk mengenali diri sendiri. Mulai dari sekarang refleksikan hal-hal yang membuat nyaman, disukai, dan di area mana saja kita menunjukkan kemampuan yang bagus setiap harinya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id