Pustakawan Ahli Madya Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair), Prasetyo Adi. DOK Unair
Pustakawan Ahli Madya Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair), Prasetyo Adi. DOK Unair

Pustakawan Unair Bagikan 4 Tips Menulis Artikel untuk Jurnal Internasional

Renatha Swasty • 21 Juli 2023 14:39
Jakarta: Pustakawan Ahli Madya Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair), Prasetyo Adi, banyak menghabiskan waktunya selama pandemi covid-19 untuk menulis. Bahkan, dia berhasil menerbitkan banyak artikel di jurnal berskala nasional maupun internasional Scopus.
 
“Waktu pandemi, kegiatannya berkurang, kita semua harus di rumah. Akhirnya saya pikir-pikir kenapa saya ndak menulis saja,” beber Adi dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 21 Juli 2023.
 
Adi berhasil menerbitkan artikel pertamanya dalam jurnal internasional Scopus tingkat Q2. Kemudian, ketika pandemi usai, ia kembali termotivasi menulis setelah beberapa waktu memilih vakum.

Nah, Sobat Medcom yang juga ingin menerbitkan artikel di jurnal internasional, Adi membagikan tipsnya. Simak yuk tips menulis artikel untuk jurnal internasional:

1. Cari waktu dan tentukan target

Adi menyebut sebagai seorang pustakawan, banyak tugas yang harus ia urus setiap harinya. Untuk menyiasatinya, ia akan membaca di sela waktu bekerja dan meneruskan tulisannya di rumah. Dengan metode ini, ia sukses menghasilkan karya hingga delapan tulisan dalam satu tahun.
 
“Kalau mau nulis, nulis saja. Paling enggak kalau saya, satu bulan itu menghasilkan satu paper. Enggak tahu nanti paper-nya submit ke Sinta, ke Scopus. Yang penting ada tulisan dulu. Tapi kalau enggak, mari ya gapapa, separuh misalnya,” ujar Adi.

2. Healing

Dia menyebut healing juga penting guna menjaga pikiran tidak jenuh. Sebagai seorang penulis, akan ada waktu di mana ia mengalami kebuntuan melanjutkan tulisannya. Dalam momen itu, Adi akan berhenti menulis dan memlih untuk bersantai.
 
“Tapi kalau sudah mentok, sudah jangan maksa. Kalau sudah tidak ada ide, mandek dulu jalan-jalan refreshing,” beber dia.

3. Gali topik tren dan unik

Adi menyebut penting bagi setiap penulis menggali ide-ide unik yang membedakan dengan tulisan yang sudah ada. Dia mengatakan dengan cara ini, jurnal dapat melihat benar tulisan yang penulis kirim adalah tulisan yang jurnal tersebut inginkan.
 
“Memang kalau ingin menulis kan paling enggak satu, syaratnya baca. Biasanya saya membaca dulu paper-paper yang sedang tren saat ini itu apa. Kalau bisa yang jarang orang lain tulis, yang idenya unik,” beber dia.

4. Gunakan metode kolaborasi

Terakhir, Adi menyarankan menggunakan metode kolaborasi bagi penulis pemula. Berbeda dengan jurnal nasional, akan lebih mudah pada masa awal menerbitkan di jurnal internasional menggandeng orang-orang yang telah memiliki nama di Scopus.
 
“Saya menawarkan paper saya, sudah jadi, tawarkan (pada orang yang memiliki nama di Scopus) untuk kolaborasi dengan saya,” ungkap dia.
 
Nah, itulah tips menulis artikel untuk diterbitkan internasional. Semoga informasi ini membantu yaa.
 
Baca juga: Pengertian dan Cara Mengakses Jurnal Scopus

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan