Penyintas kanker payudara dari organisasi Lovepink Fertina Tarasari. Dokumentasi Unpad.
Penyintas kanker payudara dari organisasi Lovepink Fertina Tarasari. Dokumentasi Unpad.

Deteksi Dini Cara Terbaik Tangani Kanker Payudara

Arga sumantri • 20 Januari 2021 11:11
Bandung: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama organisasi nirlaba Lovepink mengajak masyarakat untuk dapat mendeteksi dini kanker payudara. Ajakan tersebut disampaikan melalui Webinar Deteksi Dini Kanker Payudara, kemarin.
 
Penyintas kanker payudara dari organisasi Lovepink Fertina Tarasari, mengatakan, cara terbaik menangani kanker payudara adalah dengan mendeteksi sedini mungkin. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan.
 
"The best protection is early detection. Semakin cepat kita mengetahui semakin baik," ujar Sari, sapaannya, mengutip siaran pers Unpad, Rabu, 20 Januari 2021.

Sari mengajak untuk mengenal tanda-tanda kanker payudara, di antaranya payudara yang mengeras, menekung, berlekuk, berwarna kemerahan, keluar cairan, mengerut, terdapat benjolan, dan sebagainya. Tanda ini dapat berbeda di setiap orang.
 
Masyarakat pun diharapkan dapat memeriksa payudara secara rutin. Pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan melalui pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat dilakukan setiap bulan mulai dari usia remaja.
 
Baca: Pakar Unpad: Jangan Asal 'Screenshot' Percakapan di Media Sosial
 
Selain itu, pemeriksaan rutin dapat dilakukan setiap tahun melalui breast ultrasound untuk usia di bawah 40 tahun. Atau, dengan mammogram untuk usia di atas 40 tahun.
 
Meski faktor penyebab belum pasti diketahui, masyarakat dapat mengenal faktor risiko kanker payudara, seperti riwayat keluarga dan pola hidup tidak sehat.
 
Pembicara lainnya, Ani Noor Isfiani, mengatakan, mengurangi risiko kanker payudara dapat dimulai dengan melakukan kebiasaan yang sehat. Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad itu pun menyarankan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, rajin berolahraga, menyusui jika memungkinkan, serta batasi jumlah dan jangka waktu penggunaan terapi hormone.
 
Ia menekankan, masyarakat sebaiknya jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika sudah terkena, treatment medis dapat segera dilakukan.
 
"Lakukan semua treatment dengan senang, positive thinking karena ingin sembuh. Bersabar dan yang pasti adalah bersyukur," pesan Ani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan