Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Wita Juwita Ermawati, menekankan pentingnya mengelola keuangan dan menabung setelah lebaran. Dia menyarankan setiap keluarga menghitung total pengeluaran untuk lebaran dan memeriksa posisi keuangan saat ini.
“Penting untuk mengecek apakah ada pos keuangan yang terganggu, tabungan yang terpakai, atau bahkan utang yang timbul. Menabung kembali setelah Lebaran penting untuk memulihkan kondisi keuangan dan mengingat kembali tujuan keuangan kita," ucap Wita, Selasa, 8 April 2025.
Wita membagikan beberapa langkah untuk memulai menabung pasca-Lebaran. Pertama, identifikasi kebutuhan rutin sehari-hari dan kebutuhan nonrutin jangka pendek, menengah, dan panjang, seperti biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, dan liburan.
Baca juga: Kaum Mendang-Mending, Bisa Nggak Punya Tabungan Rp100 Juta di Usia Muda? |
Setelah itu, setiap kebutuhan harus diprioritaskan sesuai dengan urgensi dan kemampuan pendapatan. Dia juga menyarankan untuk membuat target-target keuangan masa depan, seperti dana untuk menikah, ibadah, atau investasi.
Tabungan yang memadai sangat penting untuk menghindari utang, terutama untuk kebutuhan darurat. Wita menyebut penting untuk mengelola anggaran pengeluaran dengan baik, menggunakan pola 50-30-20.
Maksudnya, 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan atau cicilan utang, dan 20 persen untuk ditabung. Apabila pengeluaran rutin lebih besar ketimbang pendapatan, ia menyarankan untuk meninjau kembali pengeluaran yang tidak perlu dan mencari tambahan penghasilan.
Dia menyebut dengan disiplin dalam mengelola keuangan, masalah keuangan pasca-lebaran dapat diminimalkan dan keluarga dapat tetap memiliki tabungan untuk masa depan. Evaluasi keuangan tahunan juga penting untuk memastikan kondisi keuangan keluarga tetap baik dan menjadi dasar perencanaan keuangan tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News