Fenomena ini sering terjadi pada individu dengan gangguan otak yang parah, seperti Alzheimer, demensia, atau penyakit degeneratif lainnya.
Apa itu Terminal Lucidity?
Terminal lucidity mengacu pada episode tak terduga di mana seseorang yang sebelumnya sulit berkomunikasi atau tampak kehilangan kemampuan kognitif mendadak dapat berbicara dengan lancar, mengenali orang-orang di sekitarnya, atau bahkan mengingat kenangan lama.Episode ini biasanya hanya berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam, dan sering menjadi tanda bahwa kematian sudah dekat.
Kondisi ini pertama kali dilaporkan oleh dokter pada abad ke-19. Pada 1887, William Munk menyebut fenomena ini sebagai “pencerahan sebelum kematian.”
Hingga saat ini, terminal lucidity belum diakui sebagai istilah medis resmi, tetapi para ahli terus mempelajarinya untuk memahami mekanisme di baliknya.
Tanda-tanda Terminal Lucidity
Selama episode terminal lucidity, seseorang mungkin menunjukkan beberapa tanda berikut:1. Berinteraksi dengan lingkungan setelah sebelumnya tampak tidak responsif.
2. Mengungkapkan keinginan atau kebutuhan seperti meminta makanan atau minuman favorit.
3. Mengingat dan menceritakan kenangan yang sebelumnya tampak terlupakan.
4. Mengikuti aktivitas favorit yang sudah lama tidak dilakukan, seperti bernyanyi atau bermain alat musik.
Fenomena ini sering dianggap sebagai kesempatan terakhir bagi keluarga untuk berinteraksi secara mendalam dengan orang yang mereka cintai.
Apa Penyebab Terminal Lucidity?
Hingga kini, penyebab terminal lucidity belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa teori menyebutkan adanya perubahan aktivitas otak mendekati kematian, termasuk lonjakan gelombang gamma yang berkaitan dengan memori dan kesadaran.Studi menunjukkan bahwa otak yang kekurangan oksigen sering menunjukkan aktivitas tinggi, yang memungkinkan akses sementara ke kemampuan kognitif yang sebelumnya hilang.
Menurut penelitian, sekitar 6% kasus terminal lucidity berlangsung lebih dari seminggu, sedangkan sebagian besar terjadi dalam waktu beberapa hari sebelum kematian.
Implikasi Medis dan Etis
Fenomena ini sering membingungkan keluarga, karena tampaknya memberikan harapan bahwa pasien sedang membaik. Namun, terminal lucidity lebih sering menandakan bahwa penyakit sudah memasuki tahap akhir.Para ahli menekankan pentingnya tetap mengikuti rencana perawatan yang telah ditentukan oleh tim medis, meskipun fenomena ini terjadi.
Dari sisi etika, terminal lucidity menantang paradigma medis bahwa gangguan degeneratif selalu bersifat permanen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa momen kejelasan ini dapat membantu keluarga menyelesaikan urusan emosional yang tertunda atau memberikan kenyamanan terakhir sebelum kehilangan.
Apa yang Bisa Dilakukan Keluarga?
Jika Anda menyaksikan terminal lucidity pada orang tercinta, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:1. Hadir Secara Fisik dan Emosional: Jadilah pendengar yang baik dan biarkan mereka memimpin percakapan.
2. Sampaikan Hal Penting: Gunakan kesempatan ini untuk menyampaikan kata-kata cinta atau dukungan.
3. Nikmati Momen yang Ada: Meskipun singkat, momen ini dapat memberikan kenangan berharga.
Terminal lucidity adalah fenomena yang misterius dan emosional. Meski memberikan harapan sesaat, hal ini lebih sering menjadi pengingat bahwa waktu bersama orang tercinta semakin mendekati akhir.
Dengan memahami dan memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya, keluarga dapat memberikan cinta dan kenyamanan yang mendalam kepada mereka yang sedang berada di akhir hidupnya.
Baca Juga:
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service di Cikampek
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id