Hanny menegaskan, perjalanan panjang sebuah invensi menuju inovasi bukanlah hal mudah. “Tidak mudah bagi peneliti agar hasil invensinya hadir ke masyarakat tanpa dukungan bersama industri, pemerintah, dan perguruan tinggi,” ucapnya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Pangan Fungsional: Tren Pengembangan Inovasi Produk Pangan untuk Industri dan Startup/UKM” yang diselenggarakan Science Techno Park (STP) IPB University bersama Foodreview di Gedung Startup Center, Kampus IPB Taman Kencana (13/10).
Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Erika Budiarti Laconi mengatakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menjembatani inovasi dan industri. “Kami bertugas mencarikan ‘jodoh’ bagi inovasi hasil karya peneliti. Bagaimana hasil riset yang telah dipatenkan bisa dikerjasamakan dengan perusahaan besar, sehingga benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.
“Satu contoh inovasi yang telah hadir di masyarakat adalah Cajuputs Candy. Kini Cajuputs Candy akan hadir di Hotel Borobudur,” ucap Erika.
Menurut Erika, STP IPB University terus berperan sebagai pusat pengembangan inovasi, menyediakan fasilitas lini produksi pangan seperti air minum dalam kemasan (AMDK), bakery, pastry, biskuit, hingga spray dryer, serta laboratorium pengujian mutu. Dengan fasilitas ini, IPB University siap memperkuat industri pangan fungsional sekaligus mendorong tumbuhnya startup dan UMKM.
Selain Cajuputs Candy, inovasi Prof Hanny lainnya adalah Glucodiab, minuman herbal fungsional berbasis ekstrak kumis kucing. Produk ini telah bekerja sama dengan PT Soho Global Health Tbk. Hanny menemukan kandungan antioksidan tinggi dalam tanaman kumis kucing, sehingga berpotensi besar untuk menjaga kesehatan. Meski telah sukses melahirkan dua produk yang beredar luas, Prof Hanny mengakui tantangan terbesar adalah saat produk mulai mendapat permintaan dalam jumlah besar. “Saya menyampaikan ini justru untuk menyemangati para peneliti agar jangan mudah menyerah,” tegasnya. Atas inovasi Cajuputs Candy, ia menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI pada ajang Aromatika Indofest 2025.
Dalam forum ini, Suseno Hadi Purnomo dari Foodreview memaparkan bahwa tren pangan fungsional terus tumbuh signifikan. Angkanya mencapai 324 miliar dolar dan diprediksi naik menjadi 348 miliar dolar pada 2028. “Ini adalah bisnis yang sangat serius,” jelasnya.
Kehadiran inovasi seperti Cajuputs Candy dan Glucodiab menegaskan peran IPB University dalam menghadirkan solusi kesehatan berbasis pangan. Lebih dari sekadar produk, inovasi ini menunjukkan bahwa kolaborasi kampus, industri, dan pemerintah dapat melahirkan terobosan yang berdampak nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam industri pangan fungsional global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id