Menristek Bambang Brodjonegoro dalam Rakornas Riset dan Inovasi 2021 di Puspiptek Serpong, Tangsel. Foto: Medcom/Arga Sumantri
Menristek Bambang Brodjonegoro dalam Rakornas Riset dan Inovasi 2021 di Puspiptek Serpong, Tangsel. Foto: Medcom/Arga Sumantri

Ini Lima Lembaga yang Mengembangkan Ventilator ICU

Arga sumantri • 28 Januari 2021 12:10
Tangerang Selatan: Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menargetkan bisa memproduksi ventilator ICU pertama di Indonesia untuk membantu penanganan covid-19. Ada lima pihak yang terdiri dari lembaga dan perguruan tinggi yang sedang mengembangkan ventilator ICU ini.
 
Menristek Bambang Brodjonegoro menyampaikan, lembaga yang sedang mengembangkan ventilator ICU ini yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kemudian, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), serta pihak swasta. 
 
"Paling tidak satu dari lima ini pada tahun 2021 bisa lolos semua uji, termasuk uji klinis yang tidak mudah," kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Inovasi 2021 di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Kamis, 28 Januari 2021.

Baca: 2021, Kemenristek Fokus Kembangkan Ventilator ICU Pertama di Indonesia
 
Bambang berharap ventilator ICU itu bisa terwujud tahun ini dan menjadi batu loncatan pengembangan ventilator ICU. Pasalnya, sampai hari ini, kata Bambang, ventilator yang dikembangkan para inovator dari perguruan tinggi maupun lembaga, belum ada yang berjenis ICU. 
 
Padahal, ventilator ini amat dibutuhkan untuk ruang ICU, sebagai tempat yang menentukan dalam berhasil tidaknya pengobatan. Bambang mengatakan, ventilator ICU ini berbeda dengan ventilator lainnya.
 
"Maka kita akan fokuskan tahun ini kita harus bisa melahirkan ICU ventilator, di samping tetap mengembangkan ventilator jenis lain," ungkapnya. 
 
Selama masa pandemi, Indonesia telah mengembangkan sejumlah ventilator. Antara lain, Vent-I Origin, COVENT-20, dan GERLIP HFNC-01.
 
Khusus mengenai Vent-i, merupakan ventilator hasil inovasi ITB yang sudah berhasil bermitra dengan perusahaan alat kesehatan. Vent-I ini akan menjadi produk ventilator yang kapasitas produksinya bisa mencapai 150 unit per hari atau 3.000 unit per bulan. 
 
"Ini sudah istilahnya ventilator bermerek, bukan lagi yang dibuat secara darurat. Ini kita harapkan jadi pemicu produk lainnya untuk berhasil masuk ke taraf hilirisasi ke industri," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan