Tapi apakah hal ini memang fakta? Kalau iya, kok bisa? Yuk simak penjelasannya apakah memang masyarakat di semenanjung Korea tidak memiliki bau badan.
Apa yang Memunculkan Bau Badan?
Bau badan terutama dihasilkan dari kelenjar keringat apokrin yang terletak di area ketiak dan selangkangan. Kelenjar ini mengeluarkan keringat yang mengandung lipid atau senyawa lemak. Ketika lipid ini terurai oleh bakteri di kulit, maka terjadilah bau badan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidak semua orang memiliki fungsi kelenjar apokrin yang sama. Pada sebagian besar orang Asia Timur, termasuk Korea, ditemukan mutasi pada gen ABCC11 yang menghambat proses tersebut.
Mutasi ini menyebabkan protein dalam kelenjar apokrin tidak berfungsi secara efektif, sehingga lipid tidak terurai menjadi bau badan.
Fakta Genetik: Mutasi ABCC11
Menurut sebuah studi pada tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology, antara 80 hingga 95% orang Asia Timur memiliki mutasi pada gen ABCC11 dibandingkan Eropa (2%) dan Afrika (3%).
Kondisi ini membuat tubuh mereka menghasilkan keringat yang lebih sedikit mengandung lipid. Secara khusus, orang Korea memiliki prevalensi tertinggi terhadap mutasi ini dibandingkan populasi lain di Asia Timur seperti Cina atau Jepang.
Mutasi gen ABCC11 juga memengaruhi jenis kotoran telinga yang dihasilkan. Orang dengan gen ini cenderung memiliki kotoran telinga yang kering, bukan lengket seperti pada kebanyakan orang dari populasi lainnya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana genetik berperan dalam karakteristik tubuh manusia.
Apakah Ini Berarti Orang Korea Tidak Memiliki Bau Badan?
Jawabannya adalah tidak sepenuhnya. Orang Korea tetap menghasilkan keringat dan memiliki bakteri di kulit mereka, yang berarti mereka masih bisa memiliki bau badan, terutama dalam kondisi tertentu seperti stres.
Namun, intensitas bau badan mereka cenderung jauh lebih rendah dibandingkan dengan populasi lain yang tidak memiliki mutasi pada gen ABCC11.
Dr. Madalyn Nguyen, seorang dermatologis dari Oregon, menjelaskan bahwa kelenjar apokrin pada mereka dengan mutasi ABCC11 menghasilkan keringat yang kurang "asam" sehingga tidak mudah terurai menjadi bau oleh bakteri.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa kebersihan pribadi tetap penting, dan mereka tidak sepenuhnya terbebas dari potensi bau badan.
Sejarah dan Evolusi Genetik
Mengapa mutasi ini lebih umum pada orang Asia Timur? Sementara tidak ada jawaban pasti, beberapa teori menyebutkan bahwa mutasi ini mungkin dipengaruhi oleh tradisi kebersihan yang lebih kuat di masa lalu.
Orang-orang dengan bau badan lebih sedikit mungkin lebih disukai sebagai pasangan hidup, sehingga mutasi ini lebih sering diwariskan.
Mutasi ini juga ditemukan pada populasi lain seperti penduduk asli Amerika, yang memiliki nenek moyang dari Asia Timur. Fenomena ini menunjukkan bagaimana faktor lingkungan dan seleksi alam dapat membentuk karakteristik genetik suatu populasi.
Klaim bahwa orang Korea tidak memiliki bau badan sebagian besar benar dari perspektif ilmiah, meskipun tidak sepenuhnya akurat.
Mutasi pada gen ABCC11 membuat mereka cenderung memiliki bau badan yang jauh lebih rendah dibandingkan populasi lainnya. Namun, mereka tetap dapat mengeluarkan bau badan dalam situasi tertentu.
Pemahaman ini menunjukkan betapa menariknya hubungan antara genetika, lingkungan, dan evolusi dalam membentuk karakteristik manusia. Jadi, meskipun mungkin tidak perlu banyak menggunakan deodoran, kebersihan tetap menjadi prioritas utama bagi semua orang.
Baca Juga:
Sosok Chen Yan Xiang: Tionghoa Asal Jawa yang Pernah ke Jepang dan Korea Abad Pertengahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id