Ilustrasi: freepik
Ilustrasi: freepik

PathoKit ITB, Pendeteksi Bakteri Patogen pada Susu Terinspirasi dari Kasus Keracunan di MBG

Citra Larasati • 13 Juli 2025 14:00

Jakarta:  Institut Teknologi Bandung (ITB) memamerkan belasan karya inovasi tugas akhir mahasiswa Teknik Elektro.  Salah satu karya yang dipamerkan adalah PathoKit, sebuah alat pengukur kandungan bakteri patogen dalam susu untuk memeriksa keamanan susu yang hendak dikonsumsi.
 
Alat ini adalah hasil inovasi tim yang terdiri dari Nafa Lutfia Atihrah Chandra; Tjhan, Kevin Reagen Sugiarto dan Yohanes Ari Putra Pandapotan (Teknik Elektro, 2021).  Cara bekerja PathoKit yaitu dengan mendeteksi sampel susu yang diteteskan pada elektroda kemudian mengonversi sinyal elektrik yang dihasilkan menjadi nilai konsentrasi bakteri E. Coli dan Salmonella penyebab keracunan pada susu.
 
Reagen, salah stau anggota tim mengatakan kelebihan alat ini yang jauh lebih murah dibanding alat yang tersedia di pasaran saat ini. “Penggunaanya sederhana dan praktis dengan estimasi waktu uji hanya sekitar 3 menit,” kata Reagen dikutip dari laman ITB, Minggu, 13 JUli 2025.

Reagen menjelaskan, karya ini berangkat dari latar belakang keresahan tim terhadap maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diduga disebabkan oleh susu yang terkontaminasi bakteri patogen. Ia menilai dengan adanya alat ini tingkat kelayakan konsumsi susu dari produksi industri lokal pada program MBG dapat terlebih dahulu dipastikan keamanannya sehingga meminimalisir angka keracunan akibat susu tidak layak konsumsi.
 
Selama proses perancangannya, tim mengalami kendala dalam menintegrasikan subsistem-subsistem yang sebelumnya dibuat secara terpisah menjadi satu bagian alat yang utuh. “Kemampuan kami bekerja dalam tim juga sangat dilatih disini karena harus berhadapan dengan karakter orang yang berbeda-beda dalam satu project,” ujar Reagen.

Baca juga:  Patikan Kebo: Tanaman Liar Kaya Khasiat untuk Kecantikan Kulit

Tim beharap inovasi ini setidaknya dapat diterapkan untuk guru sekolah dasar dan taman kanak-kanak sebagai penggunanya. “Saya sendiri yakin bahwa alat ini dapat dioperasikan oleh orang awam karena cara kerjanya yang cukup sederhana,” imbuh Reagen.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan